Adapun di wilayah Pantai Chili, gelombang mencapai 25 meter (82 kaki). Tsunami utama melaju melintasi Samudra Pasifik dan menghancurkan Hilo, Hawaii.
Gelombang setinggi 10,7 meter (35 kaki) tercatat 10.000 kilometer (6.200 mi) dari pusat gempa, dan menerjang hingga Jepang dan Filipina.
Tidak ada hitungan pasti mengenai jumlah korban tewas maupun jumlah kerugian moneter akibat bencana ini. Berbagai perkiraan menyebutkan jumlah total kematian akibat gempa bumi dan tsunami telah dipublikasikan, berkisar antara 1.000 dan 7.000 orang.
Sumber-sumber lainnya memperkirakan bahwa bencana ini juga menelan kerugian antara US $ 400 juta hingga $ 800 juta.
3. Gempa Alaska
Kekuatan : 9.2 magnitudo
Zona Subduksi : Lempeng Pasifik - Lempang Amerika Utara
Durasi 4-5 menit
Kedalaman : 25 kilometer
Panjang patahan : 800 - 850 kilometer
Gempa Alaska adalah gempa paling kuat yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Ini terjadi pada hari Jumat, 27 Maret 1964.
Gempa ini menimbulkan korban jiwa sebanyak 131 orang.
Gempa Megathrust Alaska berlangsung selama empat menit tiga puluh delapan detik, dengan kekuatan 9.2 magnitudo.
Ini terjadi ketika patahan sepanjang 970 kilometer itu pecah sekaligus kemudian bergerak hingga 60 kaki (18 m), melepaskan energi yang tersimpan selama sekitar 500 tahun.
Tak hanya dampak langsung goncangan gempa, namun ini juga memicu terjadinya liquifaksi, tanah longsor, serta yang paling mengerikan adalah tsunami.
Tsunami setinggi 8,2 m ini menghancurkan desa Chenega , menewaskan 23 dari 68 orang yang tinggal di sana. Tsunami juga menyebabkan kerusakan di Hawaii dan Jepang.
4. Gempa Aceh
Kekuatan gempa : 9.1 - 9.3 magnitudo
Zona Subduksi : Samudera Hindia - Lempang Burma
Kedalaman : 30 kilometer
Panjang patahan : 1000 - 1300 kilometer
Gempa Aceh terjadi pada 26 Desember 2004, dan menjadi salah satu bencana paling mematikan sepanjang sejarah.