Gunungkidul

Revalidasi Geopark Gunungsewu Temukan Pengelolaan Geosite Belum Perhatikan Konservasinya

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita Gunungkidul

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Saat proses revalidasi geopark Gunungsewu oleh assesor UNESCO, masih ditemukan beberapa geosite yang dijadikan kawasan wisata belum memperhatikan konservasi di geosite tersebut.

General Manajer Geopark Gunungsewu, Budi Martono mencontohkan satu diantara geosite yang masih kurang berkonsentrasi dalam konservasi adalah Gua Pindul karena pengelolaan belum memperhatikan konservasinya.

"Geotourism adalah konsep wisata dengan cara menjual pemandangan bentang alam dan harus hati-hati dalam konservasinya, contoh Gua pindul, pindul itu sebenarnya bukan geotourism di geopark tetapi kita akan melakukan pendekatan kalau kasus pindul seperti itu diteruskan nantinya akan rusak," katanya saat ditemui Tribunjogja.com di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (25/7/2019).

Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kulit Wajah

Lanjut Budi, dirinya mencontohkan kawasan geosite yang telah memperhatkan konservasi adalah Kali Suci karena pengelola telah membatasi jumlah wisatawan yang masuk.

"Konsep geopark tidak berhenti sampai disini pariwisata yang dikelalola harus memperhatikan konservasinya, pengelolaan sampah, dan pemberdayaan masyarakatnya," ucapnya.

"Tetapi saya yakin pengelola Gua pindul bisa melakukan konservasi, karena jika sampai rusak pasti mereka kehilangan wisatawan," imbuhnya.

Walaupun masih belum sempurna dalam pengelolaan geopark dirinya yakin Geopark Gunungsewu masih akan mengantongi Green Card dari UNESCO, walaupun dengan beberapa catatan.

"Beberapa catatan tersebut seperti masih kurangnya promosi berupa booklet di pusat informasi Ngingrong, lalu di sekolah-sekolah dan rumah makan. Hal tersebut masalah kecil namun itu adalah bentuk sosialisasi," katanya.

Tim Acessor Unesco Puji Pengembangan Geopark Gunungsewu

Dirinya akan memberikan rekomendasi kepada Bupati Gunungkidul untuk segera ditindak lanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Sementara itu BUpati Gunungkidul, Badingah berharap setelah dilakukan revalidasi selama tiga hari ini Geopark Gunungsewu mendapatkan green card.

Pihaknya juga telah mengusahakan secara optimal.

"Konsep geopark sudah kita lakukan edukasi ada, pelestarian lingkungan ada, pertumbuhan ekonomi juga sudah dirasakan pertumbuhannya," katanya.

Saat disinggung mengenai belum pahamnya masyarakat terkait dengan konservasi alam, ia menuturkan hal tersebut akan dibenahi perlahan-lahan.

Dinpar Gunungkidul Siapkan Revalidasi Geopark Gunungsewu

"Nanti sambil jalan kita benahi tentunya sebagaimana yang kita harapkan juga sulit. Apalagi untuk pindul saat mulainya sudah seperti itu, ya nanti akan kita benahi perlahan-lahan," katanya.

Terpisah, Satu diantara Assesor dari UNESCO, Arthur Agostinho De Abreu mengatakan kawasan Geopark Gunungsewu sangat fantastik dirinya bisa merasakan udara segar dan mendapatkan pengalaman dari penduduk sekitar.

"Ketika kami datang ke Yogyakarta Internasional Airport kenapa tidak diberikan referensi ke Geopark Gunungsewu karena ini sangat penting untuk mereka merasakan fantastiknya geopark gunungsewu. akar masyarakat luar seperti kami bisa merasakan udara yang segar seperti parfum, dan mereka bisa melihat pemandangan alam dan mereka bisa merasakan bagaimana orang-orang di sini hidup itu pengalaman yang fantastic, itulah yang kami inginkan," pungkasnya.(*)

Berita Terkini