CPNS 2019

Jadwal Pendaftaran CPNS 2019 via Sscasn.bkn.go.id, Ada 100 Ribu Formasi CPNS dan 100 Ribu PPPK

Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menpan RB Syafruddin

Sebab itu beberapa opsi sedang disiapkan dengan kerja sama instansi di pusat dan daerah.

Penjelasan Menpan RB

Menteri PANRB (twitter.com/BKNgoid)

CPNS 2019 - Formasi CPNS/PPPK Prioritaskan Tenaga Teknis Profesional, Guru dan Tenaga Kesehatan

Sebelumnya disampaikan bahwa Jadwal Pendaftaran CPNS 2019 dan PPPK 2019 Dibahas, Menpan RB Pastikan Formasi Guru dan Tenaga Kesehatan Prioritas

Jadwal pendaftaran CPNS 2019 dan PPPK 2019 via link pendaftaran CPNS 2019 di  sscasn.bkn.go.id telah dipastikan dilakukan tahun ini.

Pemerintah daerah pun diminta mengusulkan jumlah kebutuhan ASN atau formasi CPNS yang dibutuhkan. 

Hal itu diungkapkan oleh Menpan-RB Syafruddin di Gedung Bidakara, Pancoran, Jaksel, Selasa (30/7/2019).

Syafruddin bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dan Mendikbud Muhadjir Effendy membuka rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah daerah seluruh Indonesia untuk pelaksanaan rekrutmen ASN 2019/ penerimaan CPNS 2019.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan rekrutmen ASN atau pendaftaran CPNS 2019 harus dilaksanakan pada tahun 2019.

Dalam rapat koordinasi yang berlangsung selama dua hari itu pemerintah daerah diminta untuk mengusulkan kebutuhan ASN untuk direkrut.

Syafruddin merinci bahwa akan ada 100 ribu lowongan CPNS 2019 yang dibuka dan 75 ribu posisi untuk PPPK 2019.

“Tahun ini direkrut sekitar 100 ribu CPNS dan 75 ribu PPPK sedangkan yang pensiun diperkirakan mencapai 200 ribu orang,” ungkap Syafruddin di Gedung Bidakara, Pancoran, Jaksel, Selasa (30/7/2019).

Prioritas formasi CPNS 2019

Syafruddin mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan perekrutan ASN untuk posisi tenaga teknis profesional, guru serta tenaga kesehatan.

Karena menurutnya saat ini 75 persen puskesmas di seluruh Indonesia kekurangan dokter dan tahun 2019 ini akan ada 52 guru yang pensiun.

“CPNS tetap akan direkrut yang memiliki tenaga teknis profesional, guru, dan dokter kesehatan, karena 75 persen puskesmas di seluruh Indonesia kekurangan dokter. Lalu ada 52 ribu guru yang akan pensiun sehingga prioritas itu juga. Dan untuk disabilitas akan tetap mendapatkan jatah 2 persen dari total yang direkrut.”

Halaman
1234

Berita Terkini