Yogyakarta

Gunung Merapi, Merbabu, Menoreh Diusulkan Jadi Cagar Biosfer di Unesco

Penulis: Agung Ismiyanto
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi

Luasan lahan untuk kawasan inti konservasinya mencapai 12.000 hektar di dalam 250. 000 hektare lahan yanh diusulkan.

Nantinya sisanya adalah lahan yang nantinya akan dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Untuk itu, Pemda pun harus segera membentuk badan pengelola cagar biosfer.

Pihaknya berharap cagar biosfer ini juga melibatkan kerjasama multipihak.

Hal ini karena banyak yang bisa dikemas.

Satu di antaranya adalah ekowisata yang tidak hanya berbicara kuantitas wisatawan, namun juga tidak merusak alam.

"Akan sangat baik model muktipihak dan berkelanjutan. Di sana nanti ada NGO, Perguruan tinggi, swasta dan pemerintah. Gubernur juga berharap agar persoalan egosektoral di DIY bisa terpecahkan," ulasnya.

Status Merapi Tak Akan Pengaruhi Minat Kunjungan Jip Wisata Lereng Merapi

Potensi Branding

Menurutnya, Biosfer adalah harmonisasi manusia lingkungan didukung riset dan pendidikan.

Sehingga, jika nanti disetujui menjadi Biosfer maka akan ada beberapa keuntungan yang diperoleh.

Diantaranya adalah potensi untuk branding kawasan ini.

"Dari pengalaman saya pada saat ke Paris saya mengunjungi sebuah wilayah Biosfer dan wali kotanya sangat antusias. Ternyata, karena bisa meningkatkan branding dan nilai tambah," jelasnya.

Selain tiga kawasan ini, dua tempat lain juga diusulkan seperti taman Bunaken, Manado dan Karimun Jawa.

Dia berharap semua usulan bisa disetujui Unesco sehingga ke depan akan menjadi kawasan yang diperhatikan pihak internasional.

"Sebelumnya ada lima usulan yang ditolak. Harapannya semua disetujui untuk menjadi jaringan biosfer dunia. Dunia bisa ikut menyelesaikan memecahkan persoalan di biosfer ini nantinya, " urainya.

Kisah Heru Suparwaka, Petugas Pengamatan Gunung Merapi, Sering Lalui Momen Lebaran Tanpa Keluarga

Halaman
123

Berita Terkini