3. Bedanya dengan Hari Radio Nasional
Hari Radio Sedunia berbeda dengan Hari Radio Nasional.
Hari Radio Nasional diperingati pada 11 September dan berkaitan dengan lahirnya Radio Republik Indonesia (RRI).
Bersumber dari situs RRI seperti dikutip dari Kompas.com, perkembangan radio di Indonesia diawali oleh Batavia Radio Vereniging (BRV) pada 16 Juni 1925 di Batavia (kini Jakarta).
Setelah itu, radio terus berkembang dan bermunculan, lalu muncul Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan.
Saat Jepang berkuasa, siaran-siaran propaganda Jepang mulai muncul di radio.
Namun ada pula radio Jepang yang menyiarkan kebudayaan dan kesenian.
Akhirnya, radio-radio swasta dibekukan dan disatukan dalam satu wadah bernama Hoso Kanri Kyoku, yang merupakan pusat radio siaran.
Selain di Jakarta, Hoso Kanri Kyoku juga memiliki beberapa cabang di kota-kota Hindia Belanda saat itu.
Kemudian saat Hiroshima Nagasaki dibom Sekutu dan Jepang telah diketahui kalah, perwakilan delapan bekas radio Hosu Kyoku berkumpul di gedung Raad Van Indje Pejambon, Jakarta.
Mereka membuat nota kesepahaman, salah satunya mengimbau pemerintah agar mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat.
Radio dipilih karena dinilai lebih cepat dan tak mudah terputus dalam pertempuran.
Oleh karena itu, lahirlah RRI yang siarannya masih bisa didengarkan hingga sekarang. (*)