Kebanyakan penderita memang cenderung terjangkit bakteri pada lingkungan persawahan dan kebun yakni para petani dan pencari rumput.
Penderita tak hanya berasal dari daerah yang terdapat banyak sawah melainkan juga wilayah pegunungan dan hutan.
Lingkup lingkungan itu memungkinkan penderita terpapar atau menyentuh air kencing hewan penular, terutama tikus.
"karena ini termasuk penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) sesuai peraturan menteri, maka ketika ada temuan loangsung kami lakukan penyelidikan epidemologi. Kami juga terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui puskesmas," kata dia.
Kepala Dinkes Kulon Progo, Bambang Haryatno mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan tetap fit serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Ini menjadi cara terampuh untuk mnghindar dari penyakit, terutama saat musim hujan.
Kewaspadaan terhadap penularan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) juga perlu ditingkatkan.
Terutama membasmi sarang nyamuk.
"Gerakan jumat bersih perlu terus digalakkan," kata Bambang.(TRIBUNJOGJA.COM)