Kota Yogya

Ratusan Mahasiswa STIE IEU Yogyakarta Bersihkan Sampah di Sungai Code

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan mahasiswa STIE IEU membersihkan sungai code dari sampah plastik yang tidak terurai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Minggu (2/12/2018).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Sepanjang Sungai Code dipenuhi mahasiswa pagi ini.

Sambil menenteng karung, satu per satu dari mereka masuk ke sungai.

Bukan untuk bermain air, mereka masuk sungai untuk mengambil sampah yang terbawa arus.

Perasaan jijik, itulah yang dirasakan oleh Risma Amalia (19), satu diantara ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Isti Ekatana Upaweda (STIE IEU) Yogyakarta.

Meski merasa jijik, ia berusaha mengalahkan perasaan itu dan terus memungut sampah.

Tanpa alas kaki ia terus berjalan menyusuri sungai.

Sampah yang tidak bisa terurai merupakan sampah yang harus diambilnya.

Mulai dari bungkus makanan, kantong kresek, bahkan diapers bayi pun ia ambil.

"Kalau ke sungai sih bukan yang pertama. tetapi kalau ke sungai untuk memungut sampah baru yang pertama. Ya gimana, tetep ada rasa jijik,tetapi ya tetep diambil sampahnya. Namanya ngambil sampah, rasa jijik pasti ada," Risma pada Tribunjogja.com, Minggu (2/12/2018).

"Kami dibagi kelompok-kelompok, terus disebar di beberapa titik untuk bersihkan sampah. Yang jadi fokus tadi sampah yang tidak terurai. Jadi yang diambil yang plastik-plastik gitu, bahkan tadi juga ada popok-popok bayi," sambungnya.

Baca: Kampung Wisata Jetisharjo Terus Berbenah, Wujudkan Wisata Code dengan Ciri Khas Lokal

Mahasiswi jurusan Manajemen Transportasi Udara itu mengungkapkan setelah melihat langsung kondisi sungai ia merasa prihatin.

Rupanya masih banyak masyarakat yang masih membuang sampah di sungai.

"Setelah turun ke sungai ya jadi tahu, ternyata ini lho penyebab banjir. Biasanya cuma lihat di berita-berita televisi, tetapi sekarnag bisa tahu langsung. Kalau sampah-sampah plastiknya banyak berarti kan bisa menyumbat," ungkapnya.

Ia pun berharap agar masyarakat lebih peka terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai.

Menurutnya membuang sampah di sungai akan berdampak buruk bagi masyarkat yang tinggal di dekat sungai.

Sementara itu, Sekretaris Pemerti Kali Code, Haris Syarif Usman mengatakan Sungai Code memang sudah sering menjadi tempat untuk kegiatan belajar, khususnya terkait kebersihan dan penataan wilayah sungai.

"Hari ini ada sekitar 250 mahasiswa STIE IEU yang terjun ke sungai untuk bersihkan sampah. Jadi kami memang sudah bekerjasama dengan berbagai universitas, salah satunya ya STIE IEU. Sebelumnya juga ada mahasiswa yang melakukan kegiatan serupa di sungai Code. Kegiatan-kegiatan ini memang harus terus dilakukan untuk menggunggah kepedulian anak muda terhadap sungai," katanya.

Baca: Begini Solusi Heroe Poerwadi Untuk Kembangkan Wisata Kali Code

Menurutnya anak muda adalah generasi penerus.

Dengan melihat kondisi sungai saat ini, ia berharap agar anak muda bisa menjadi penggerak dan pelopor untuk mengembalikan martabat sungai.

Ia mengungkapkan, sungai Code juga merupakan ikon di Kota Yogyakarta.

hal itu karena penataan sungai yang cukup berhasil.

Meski demikian, menjaga martabat sungai agar tetap bersih merupakan tantangan tersendiri.

"Sungai Code itu juga ikon Yogyakarta. Dulu daerah sangat kumuh, sekarang bisa ditata jadi lebih baik. Banyak juga lho yang datang ke Sungai Code untuk belajar penataan sungai,kemarin mahsiswa Australia datang ke sini untuk belajar," ungkapnya.

"Lha kalau sungainya kotor, itu kan juga mencerminkan kepribadian warga Yogyakarta juga. Makanya untuk menjaga kebersihan sungai ini masih jadi tantangan bersama. Harapannya tentu semakin banyak yang peduli, agar bisa mengembalikan sungai yang bersih. masyarakat yang tinggal di wilayah sungai juga harusnya lebih peduli. Orang lain saja mau peduli," tutupnya. (*)

Berita Terkini