Kampung Wisata Jetisharjo Terus Berbenah, Wujudkan Wisata Code dengan Ciri Khas Lokal

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung wisata code Jetisharjo Cokrodiningratan Kota Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lewat event bertajuk Blusukan Kangen Kampung Wisata Kali Code 2018, diharapkan kawasan bantaran kali code lebih terawat dan sadar wisata.

Sebagaimana diungkapkan Totok Pratopo sebagai inisiator dan pegiat Pemerti Code sekaligus kelompok pelestari Sungai Code. Menurutnya, upaya berbasis budaya itu dimaksudkan membuat Code menjadi tempat wisata yang khas.

Totok menjelaskan, ia sebenarnya sudah lama bercita-cita membentuk sebuah bentuk maupun event yang dapat menjadi pemantik untuk membentuk kegiatan wisata di sekitaran kali code.

"Sebenarnya sejak tahun 2001 penataan code sudah dilakukan tapi kan kita gagal menemukan bentuk yang pas dan akhirnya baru-baru ini kita temukan bentuk kegiatan wisata yang bisa kita create semacam ini," kata Totok kepada Tribunjogja.com, Minggu (14/10/2018).

Baca: Biaya Pendaftaran Lomba Burung Kicau HUT Kota Yogyakarta Cukup Murah

Baca: Mahasiswa UAJY Juara I dan II Lomba Desain Nasional, Usung Rumah Adat Yogyakarta dan Kalimantan

Totok mengakui potensi yang ada di kali code sangatlah besar.

Masyarakat hanya perlu didampingi dan diarahkan agar terbentuk sebuah ekosistem wisata yang mengangkat potensi lokal dengan menyajikan pesona alam khas kali code.

Ia kecewa jika para akademisi banyak yang berwacana dan mencoba men-create kali code dengan gambaran pengelolaan sungai seperti di luar negeri.

"Padahal kita secara ciri khas Yogyakarta pasti memiliki sendiri, kekuatannya ada di kampung sebenarnya. Justru itu yang harus kita angkat," terang Totok.

Namun pihaknya mengakui untuk mewujudkan hal tersebut masih banyak permasalahan.

Mulai dari aksesibilitas, pemasaran hingga konsistensi dari masyarakat dan pengelola mutlak untuk dilakukan.

"Namun untuk mewujudkan itu kan masih jauh dari sempurna, jalan setapak yang representatif dengan hijauan dan bersih kan sementara masih dipenggal," katanya.

Pihaknya sebenarnya telah berimajinasi agar jalan setapak bantaran kali code dapat terhubung hingga Malioboro.

Baca: Festival Bumi Merapi Bukti Kekayaan Budaya di Sleman

Tentu hal ini akan menjadi kekuatan potensi wisata daerah yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.

"Jika dari Malioboro wisatawan bisa melompat ke kali code dengan sarana yang memadai tentu ini akan dengan sendirinya bertumbuh dan berimbas pada kesejahteraan," lanjutnya.

Pria yang pernah meraih penghargaan Kalpataru 2015 kategori pembina lingkungan ini berharap cita-cita tersebut dapat disambut oleh pemerintah.

Halaman
12

Berita Terkini