Ibadah Haji 2018

Bacaan-bacaan Doa yang Tepat Saat Melakukan Ibadah Tawaf dan Sa'i Dalam Haji

Penulis: Hanin Fitria
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haji

TRIBUNJOGJA.COM - Ibadah haji dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim.

Ibadah haji juga merupakan penyempuran rukun islam yang ke-5.

Dalam menjalankan ibadah haji, umat muslim diharapkan untuk terus membaca zikir, mengingat dan mengagungkan Allah SWT.

Sangat tidak bijak jika dalam menjalankan ibadah haji ketika tawaf atau sa’i digunakan untuk hal-hal tujuan dunia atau yang terkait dengan dunia.

Hal tersebut diantaranya yaitu bernyanyi, berpantun atau menyebut-nyebut slogan kelompok dan kepentingan tertentu dan sebagainya.

Oleh karena itu saat melakukan tawaf dan sa'i, umat muslim diharapkan diam dan membaca doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.

Dirangkum Tribunjogja.com, berikut bacaan doa yang tepat saat menjalankan ibadah tawaf dan sa'i dalam haji:

Tawaf

1. Memulai thawafnya dengan menyisir dekat Hajar Aswad, sambil mencium, menyapu atau memberi isyarat bagaimana dapatnya; lalu diucapkan:

بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ووفاء بعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(Bismilllaahi Wallaahu akbar, allaahumma iimaanan bika watashdiiqan bikitaabika, wawafaa'an bi'ahdika wattiibaa'an li sunnatin nabiyyi shallallaahu 'alaihi wa sallam.).

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang maha besar, Ya Allah, demi keimanan kepda-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad saw.".

2. Disunnatkan berjalan cepat pada tiga putaran pertama

Langkah hendklah diperpendek dan dipercepat, sedapat mungkin mendekatkan diri ke ka'bah.

Kemudian pada empat kali putaran selanjutnya hendaklah ia berjalan seperti biasa.

Bagi yang tidak dapat berjalan cepat atau mendekati ka'bah, bolehlah tawaf sebagaimana dapatnya, dan disunatkan menyapu rukun Yamani dan mencium Hajar Aswad atau mengusapnya pada setiap kali dari 7 putaran itu.

3. Memperbanyak doa dan zikir

a. Saat menghadap Hajar Aswad membaca:

بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ووفاء بعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّىللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(Bismilllaahi Wallaahu akbar, allaahumma iimaanan bika watashdiiqan bikitaabika, wawafaa'an bi'ahdika wattiibaa'an li sunnatin nabiyyi shallallaahu 'alaihi wa sallam)

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang maha besar, Ya Allah, demi keimanan kepda-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad saw."

b. Jika telah mulai thawwaf, diucapkan:

سُبْحَان اللهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لآ اِلهَ اِلّا اللّهُ، وَ اللّهُ اَكْبَرُ وَلا حَوْلَ وَلاَ قُوَّة ِ الَّا بِاللّهِ

(Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wala haulaa walaa kuwwata illaa billaah)

Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar dan tiada daya maupun tegaga kecuali dengan Allah."

4. Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar).

Artinya:” Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka".

5. Jika telah selesai 7 putaran, shalatlah dua rakat'at dekat maqam Ibrahim, sambil membaca:

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

(Wattakhidzuu mim maqaami ibraahiima mushalla)

Artinya:” Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat".

Sa'i

1. Disunnahkan berjalan biasa diantara shafa dan Marwa, kecuali diantara dua tiang, maka disunatkan berjalan cepat (berlari-lari kecil).

2. Disunahkan naik Shafa dan Marwa dan berdoa di sana memohon apa juga yang dikehendaki mengenai kepentingan agama maupun dunia dengan menghadap ke Baitullah.

3. Maka dimulainya dengan Shafa, lalu naik ke atasnya hingga tampak Baitullah, lalu menghadap kiblat, membaca kalimat tauhid dan takbir tiga kali serta memujinya, lalu membaca:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه

(Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyiii wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa'dahu manashara 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah)

Artinya:"Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, hanya bagiNya segala kerajaan dan hanya bagiNya segala puji dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang haq melainkan Dia, tiada sekutu bagiNya, yang menepati janjiNya, yang memenangkan hambaNya dan yang menghancurkan golongan-golongan (kafir) dengan tanpa dibantu siapa pun."

Ulangilah dzikir tersebut sebanyak tiga kali dan berdo’alah pada tiap-tiap selesai membacanya dengan do’a-do’a yang dikehendaki.

4. Turunlah untuk melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah.

Bila berada di antara dua tanda hijau, lakukanlah sa’i dengan berlari kecil (khusus untuk laki-laki dan tidak bagi wanita).

Jika telah sampai di Marwah, naiklah ke atasnya dan menghadaplah ke Ka’bah, kemudian ucapkan sebagaimana yang diucapkan di Shafa.

Demikian hendaknya yang dilakukan pada putaran berikut-nya.

Pergi (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu kali putaran dan kembali (dari Marwah ke Shafa) juga dihitung satu kali putaran hingga sempurna menjadi tujuh kali putaran.

Karena itu, putaran sa’i yang ke tujuh berakhir di Marwah.

5. Disunnahkan pula berdo'a diantara Shafa dan marwa, berdzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur'an. Telah diriwayatkan bahwa ketika sa'i Nabi saw. membaca:

رب اغفر وارحم واهدني السبيل الاقوم

(Rabbigh fir warham, wahdinis sabiilal aqwaam)

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dan beri rahmatlah daku, serta tunjukilah daku jalan yang lurus."

Dan diriwayatkan pula daripadanya:

رب اغفر وارحمإنك انت الأعز الأكرم

(Rabigh fir warham, innaka antal a'azzul akram)

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dan berilah rahmat daku, sungguh Engkau Mahakuat lagi Mahamulia."

(Tribun Jogja/Hanin Fitria)

Berita Terkini