TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi masih dalam tingkat Waspada (Level (II) hingga hari ini, Rabu (4/7/2018).
Meskipun belum menunjukkan kembali letusannya, tetapi sejumlah aktivitas kegempaan tetap tercatat dari alat perekam seismik gunung tersebut.
Media Center BPPTKG, PVMGB, Badan Geologi dan Kementerian ESDM meriliis aktivitas gunung Merapi pada Selasa (3/7/2018), pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
Pada periode pengamatan tersebut, terjadi gempa guguran tiga kali, amplitudo 1,5 sampai 4 mm, durasi terlama 25,26 detik.
Hembusan terjadi dua kali, amplitudo 2 sampai 4 mm, durasi terlama 32 detik.
Gempa hybrid/fase banyak tercatat enam kali, amplitudo 1,5 hingga 6 mm, durasi terlama 8,72 detik.
Gempa tektonik lokal terjadi dua kali, amplitudo 2 mm, durasi terlama 29,3 detik.
Terekam pula gempa tektonik jauh sebanyak empat kali, dengan durasi terlama 122,6 detik, amplitudo 3 sampai 9 mm.
Cuaca di gunung Merapi sehari kemarin cerah dan berawan, suhu udara 15,2 sampai 29,7 C, dan kelembaban udara 59-85%.
Gunung terlihat jelas, kabut 0-II hingga kabut 0-III, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, tingginya 50 m di atas puncak.
Berdasarkan sejumlah kondisi tersebut, Merapi masih berstatus Waspada.
BPPTKG bersama pihak-pihak terkait memberikan sejumlah rekomendasi sebagai berikut :
1. Kegiatan pendakian untuk sementara tidak direkomendasiksn, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
2. Radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
3. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diharap meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Merapi.