TRIBUNJOGJA.com - Sembilan ratus sembilan mayat bergelimpangan di sebuah perkampungan kecil di tengah hutan di daerah Jonestown, Guyana pada 18 November 1978. Yang lebih mengerikan, mereka ternyata melakukan aksi bunuh diri massal dengan menggunakan racun sianida yang mereka sebut sebagai bunuh diri revolusioner.
Ini merupakan tragedi paling mengerikan sepanjang sejarah Amerika dan kasus bunuh diri massal terbesar sepanjang sejarah
modern.
Adapun bunuh diri tersebut, melibatkan sebuah aliran kepercayaan bernama Sekte Kuil Rakyat yang dipimpin oleh Jim Jones.
Baca: Ketika Dua Perwira Jepang Gelar Kontes Mengerikan, Berlomba Penggal 100 Orang Pakai Pedang
Total yang meninggal sebenarnya mencapai 918 orang, sebanyak 909 meninggal di Jonestown, kemudian lima orang dibunuh di
Port Kaituma, termasuk anggota kongres Amerika Serikat Leo Ryan. Serta empat anggota sekte lainnya melakukan aksi bunuh
dri di George Town atas perintah pimpinan sekte Jim Jones.
Dikutip TRIBUNJOGJA.com dari sejumlah sumber, beberapa pihak menyebut ini merupakan aksi bunuh diri massal, namun adapula yang menyebutkan bahwa ini merupakan pembunuhan massal, lantaran tak sedikit diantara para korban yang diminta meminum racun di bawah paksaan. Apalagi sepertiga dari korbannya, sekitar 304 orang merupakan anak-anak di bawah umur.
Baca: Hadapi Kiamat, Sekte Timbun Senjata
Adapun sekte ini dibentuk di Indianapolis, Indiana, pada tahun 1955. Jim Jones, sang pimpinan sekte tak perlu waktu lama
untuk memeroleh simpati dari pengikutnya, lantaran ia kerap kali menyuarakan perlawanan terhadap kapitalisme, kesetaraan
ras dan keberpihakan terhadap masyarakat miskin. Yang juga menjadi daya tarik yakni Jim kerap kali mengangkat tema perang
terhadap rasisme yang sedang gencar-gencarnya terjadi di Amerika pada tahun 1960an.
Pendek kata, Jim Jones memeroleh tempat spesial di mata warga, sehingga mampu mengumpulkan ratusan pengikut loyal.
Setelah itu, Jim Jones mengajak para pengikutnya untuk pindah ke sebuah lahan pertanian di Jonestown.
Baca: Ilmuwan Ungkap Misteri Sebuah Gua yang Dianggap Sebagai Pintu Neraka Penebar Aroma Kematian
Diantara mereka ada yang pergi tanpa meminta izin kepada anggota keluarga lainnya. Sehingga muncul keresahan dari mereka
yang ditinggal oleh anak, istri maupun suami mereka untuk ikut sekte tersebut.
Hal ini memaksa seorang senator AS Leo Ryan untuk melakukan penyelidikan. Ia mendatangi perkampungan tersebut untuk
meminta keterangan.
Sepulang dari tempat ini, rombongan senator ditembaki para pengikut sekte. Lima orang tewas di Bandara Jonestown termasuk
Leo Ryan.
Baca: