TRIBUNJOGJA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo berharap sebagian bidang saluran irigrasi Kalibawang tetap dialirkan hingga wilayah tersebut.
Hal ini demi pemenuhan kebutuhan air rumah tangga masyarakat Kalibawang di sepanjang jalur aliran irigrasi tersebut kala sumurnya mulai mengering.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan sebagian masyarakat di pinggiran saluran irigasi tersebut mulai mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air untuk memenuhi kebutuhan SEHARI-HARI.
Pasalnya, sumur mulai mengering pada awal musim kemarau ini tanpa ada resapan dari saluran irigasi.
BPBD menurut Gusdi sudah mengkoordinasikan permintaan tersebut ke Bidang Pengairan Kuloprogo, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo.
"Kami mengusulkan agar sebagian bidang saluran tetap dialirkan, setidaknya sampai wilayah Pedukuhan Kedungrong, Desa Purwoharjo, Samigaluh. Selanjutnya, BPBD akan mengajukan permohonan ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dan Komisi Irigasi," kata Gusdi, Minggu (3/6/2018).
Baca: ICA DIY Bagi 5.678 Bungkus Nasi Kebuli di Kawasan Tugu Yogya
Pengaliran air itu disebutnya akan mampu mengatasi kesuliran air yang dihadapi masyarakat Kecamatan Kalibawang di sekitar saluran wilayah Desa Banjaroya, Banjarharjo, dan sebagian Banjararum.
Pun pembukaan aliran itu diperkirakannya tidak akan mengganggu pekerjaan perbaikan saluran irigasi jembatan Bowong di wilayah Brajan (Banjararum) mengingat air hanya dialirkan sampai batas Kedungrong saja.
"Menghadapi Ramadan dan Idul Fitri saat kemarau begini, air sangat dibutuhkan masyarakat. Jika permohonan dikabulkan, tidak perlu dilakukan dopping air bersih," jelas Gusdi. (tribunjogja)