Tak Dianggap Penting Lagi, Pemkot Yogya Siapkan Skema Baru Pengganti KMS

Penulis: Kurniatul Hidayah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

pemkot yogya

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana meninjau ulang program Kartu Menuju Sejahtera (KMS).

Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi menjelaskan, saat ini KMS sudah tidak memiliki arti penting.

"Sekolah sekarang tidak bayar. Apalagi kuota KMS untuk diterima di sekolah sudah tidak ada. Semua dinilai berdasarkan rumah dan sekolahan. Kesehatan semua tercover BPJS dan rencanaya 2019 kami yang membayar iur pasien kelas III. Makanya KMS sudah tidak terlalu penting," jelasnya dalam Konsultasi Publik, di Ruang Bima Balai Kota, Selasa (6/2/2018).

Heroe menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pembicaraan di internal pemkot untuk memperbaiki program tersebut.

Pihaknya berencana untuk memberdayakan penerima KMS.

Walau pada kenyataannya tidak semua penerima KMS bisa diberdayakan.

"KMS ada tiga, KMS 1 untuk fakir miskin yang mau tidak mau harus dibantu karena tidak bisa mandiri. Sementara KMS 2 dan 3 adalah miskin dan hampir miskin yang sebenarnya bisa kita berdayakan," tegasnya.

Heroe mengungkapkan, tidak mudah menaikkan status warga dari miskin menjadi tidak miskin.

Hal tersebut karena warga ingin tetap mendapatkan kucuran bantuan dari pemkot.

"Harus direvisi lagi (KMS) dengan membuat program baru yang membuat masyarakat tidak kecanduan bantuan," bebernya.

Heroe menegaskan, bahwa yang tidak lagi memiliki peran adalah program KMS.

Sementara warga yang menerima KMS masih akan mendapatkan perhatian dari pemkot.

"Tapi bentuknya tidak lagi seperti sekarang (KMS). Kita akan membuat road map. Jadi orang kategori apa dibantu berapa lama agar mandiri. Kita siapkan sampai mereka bisa mandiri," pungkasnya. (*)

Berita Terkini