Kisah Horor

Kisah Tragis Anneliese: Disiksa Sampai Mati Tanpa Ampun dalam Ritual Eksorsisme yang Menyakitkan

Penulis: Mona Kriesdinar
Editor: Mona Kriesdinar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anneliese Michael korban ritual eksorsisme di Jerman Barat

Namun, obat-obatan yang diberikannya gagal membantunya, dan seiring berjalannya waktu kondisinya ternyata kian memburuk.
Meskipun dia masih minum obatnya, keluarga terdekatnya mulai percaya bahwa dia dikuasai iblis, sehingga dia dianggap perlu mencari solusi di luar metode kedokteran.

Dugaan ini kian menguat setelah Anneliese mengaku kerap melihat wajah iblis serta mendengar bisikan-bisikan aneh di telinganya.

Bisikan yang paling diingatnya yakni yang mengatakan bahwa dirinya dikutuk dan akan membusuk di neraka.

Keluarganya pun mencoba mencari pertolongan ke para pendeta untuk membantu mengeluarkan iblis tersebut.

Tapi belum ada yang bersedia.

Baca juga:

Anneliese kian tak terkendali. Ia merobek pakaiannya, merangkak di bawah meja, menggonggong seperti seekor anjing selama dua hari. Dia juga memakan laba-laba, menggigit bangkai kepala burung serta menjilat air kencingnya sendiri di lantai.

Akhirnya, dia dan ibunya menemukan seorang pendeta, bernama Ernst Alt, yang percaya bahwa Anneliese dikuasai roh jahat.

Atas ijin dari Josef Stangl, seorang uskup setempat, akhirnya Ernst Alt dibantu Arnold Renz pun mulai melakukan ritual eksorsisme.

Eksorsisme telah ada di berbagai budaya dan agama selama ribuan tahun, namun praktik tersebut menjadi populer di Gereja Katolik pada tahun 1500an dengan para imam yang menggunakan ungkapan Latin "Vade retro satana" ("Kembalilah, Setan") untuk mengusir setan.

Baca juga:

Praktek eksorsisme Katolik dikodifikasikan dalam Rituale Romanum , sebuah buku praktik Kristen yang dikumpulkan pada abad ke-16.

Pada tahun 1960an, eksorsisme sangat jarang terjadi di kalangan umat Katolik, namun peningkatan film dan buku seperti The Exorcist di awal 1970-an menyebabkan minat baru terhadap praktik ini.

Halaman
123

Berita Terkini