Praktik Pengemis di Yogyakarta

Pengakuan Pengemis Ngesot. Diteriaki 'Nek Isa Mlaku Rasah Digawe Ngesot-ngesot'

Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harno saat ditemui di indekosnya di daerah Jombor, Sleman, Selasa (10/10/2017).

Kondisi fisik yang dialami Harno tak lantas membuat orang iba. Ia bahkan sering mendapat perlakuan tak senonoh dari pengunjung atau pun pedagang pasar tempatnya mengais rezeki. Mereka rata-rata menduga jalan ngesot yang dilakukannya hanyalah bagian dari triknya agar orang berbelas kasihan pada dirinya.

"Banyak yang mengira pura-pura, bahkan pas di Jalan Damai ada yang neriaki saya nek isa mlaku rasah digawe ngesot-ngesot. Nggih kula mendel mawon, nek sing serik kathah neng kula mendel mawon. Nek pengen reti asline mang mriki mawon, [ada yang berteriak kalau bisa jalan gak usah dibuat ngesot. Kalau yang gak suka banyak tapi saya diam saja, kalau ingin tahu aslinya kesini aja-red]" katanya.

PEMINTA-MINTA. Seorang peminta-minta menanti sedekah dari jamaah masjid seusai solat Jumat di Masjid GEde Kauman, Kota Yogyakarta, Jumat (13/10/2017). (TRIBUNJOGJA.COM | Hasan Sakri)

Kandang bebek

Yang paling membuat Harno pilu adalah saat sejumlah orang mendatanginya untuk mencari kebenaran akan kondisi fisiknya. Saat itu, Harno mengaku diangkat oleh sejumlah orang sambil emosi dan membawa Harno ke kandang bebek.

Di tempat tersebut, Harno dipaksa mengaku akan kebenaran kondisi fisiknya. Harno yang dilanda ketakutan pun hanya bisa mengucap ribuan maaf.

"Ampun.. ampun.. saestu kula mboten saget mlampah, nek kula ngapusi dipateni wae purun, [Ampun ampun..tak bohong saya gak bisa jalan, kalau bohong, dibunuh saja saya bersedia]" ujar Harno mengenang peristiwa tersebut.

"Wong-wong ajeng ngomong napa mawon, monggo. Sik penting kula mboten nyolong, lan ngapusi, [orang orang mau bilang apa saja, silahkan. Yang penting saya tidak mencuri lan berbohong-red]" jelasnya.

Baca: Menguntit Aksi Pengemis Berburu Rupiah, Kerja Ditunggui Anak Sambil Mainan Gadget

Baca: Jumlah Pengemis Bertambah Tiap Hari Jumat. Begini Data Dinas Sosial Yogyakarta

Ketika ditemui di indekosnya, memang terdapat kursi roda yang terlipat di depan kamar. Ketika Tribun Jogja menanyai kenapa tidak menggunakan kursi roda, Harno menjawab kakinya akan kejang bila duduk di kursi tersebut.

"Nggak tahu tulang belakang saya ini kenapa, tiap buat duduk di kursi roda kaki saya mengejang. Belum lagi kalau terlalu lama terpapar panas matahari, kepala saya kadang kemut-kemut," keluh pria yang mengaku tidak mengenyam bangku sekolah ini. (Tim Lipsus Tribunjogja.com)

Berita Terkini