BPBD Sleman Siagakan CCTV dan EWS Hadapi Potensi Banjir Material Merapi

Penulis: ang
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNJOGJ.COM, SLEMAN - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Juli Setiono Dwi Wasito, mengatakan guna mendukung kesiapsiagaan masyarakat, pihaknya sudah menyusun rencana kontijensi yang siap dilaksanakan.

Termasuk menyiapkan early warning system (EWS) di wilayah rawan banjir dan longsor.

“Namun ini hanya alat untuk membantu penanggulangan bencana, masyarakat yang diposisikan sebagai subjek dalam penanggulangan bencana ini juga harus aktif dan siap,” kata dia, Senin (4/1/2016).

Total terdapat 13 EWS banjir yang terpasang di aliran Sungai Gendol, Opak, dan Boyong.

Sedangkan untuk EWS longsor, terdapat dua unit yang terpasang di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan.

“Selain itu, kami juga menyiapkan satu unit alat ukur curah hujan dan empat unit CCTV di aliran sungai berhulu Merapi untuk meningkatkan pengawasan terhadap ancaman bencana,” ujarnya.

Selain EWS dan CCTV, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman juga memasang lampu sorot untuk mempermudah pengawasan arus sungai. Lampu sorot ini dipasang oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informastika (Dishubkominfo) di beberapa jembatan yang ada di sungai berhulu Merapi.

“Total terdapat 20 titik yang terpasang lampu sorot. Dipasang di sekitar jembatan untuk mempermudah pemantauan,” kata Kepala Dishubkominfo Sleman, Agoes Susilo Endiarto.

Selain digunakan untuk mengawasi aliran lahar hujan, lampu tersebut digunakan untuk mengawasi potensi banjir.

“Penggunaannya dikoordinasikan dengan BPBD dan masyarakat,” katanya.

Agoes menambahkan dalam menghadapi potensi bencana ini, pihaknya menyiapkan SMS Gateway yang berisi informasi penting terkait bencana yang terjadi.

Sistem informasi tersebut untuk mempermudah koordinasi lintas intansi di lingkup Pemkab Sleman.

“Sistem yang ada ini untuk memudahkan koordinasi dan penanganan,” ujarnya. (*)

Berita Terkini