Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hari & Hendi Kurniawan
TRIBUNJOGJA.COM, JOGJA - Gempa bumi 25 Januari 2014 pukul 12.14 yang mengguncang Pulau Jawa memantik trauma akan terulangnya petaka dahsyat di Yogyakarta seperti gempa Bantul pada 27 Mei 2006.
Kekhawatiran gempa Kebumen pada akhir bulan lalu itu akan memicu "amuk" gunung Merapi juga menghantui. Gempa itu memang bukan sembarang gempa. Gempa itu masuk peristiwa geologi yang amat jarang terjadi akibat aktivitas di zona sub-duksi selatan Jawa.
Zona itu sudah cukup lama diam. Masih sedikit riset yang meneliti karakteristik, perilaku kegempaan di zona pertemuan lempeng Australia dan Indo-Australia, tepat di bawah palung Samudera Hindia.
Sejarah sebetulnya memberi banyak pelajaran bencana dahsyat terjadi di masa purba atau di zaman kuno ketika manusia belum terbiasa mencatat. Letusan Merapi pernah mengubur peradaban Mataram Kuno. Begitu pula erupsi hebat gunung Sindoro di Temanggung.
Apa saja bencana di masa Mataram Kuno, atau lebih tua lagi, yang berhasil disibak para peneliti. Baca dan simak lebih lengkap di Harian Pagi Tribun Jogja edisi Senin, 10 Februari 2014. Dapatkan segera korannya di agen-agen terdekat.(Tribunjogja.com)
Ikuti Versi Onlinenya Hanya di HTTP://JOGJA.TRIBUNNEWS.COM/ mulai Senin, 10 Februari 2014. Simak pula "kultwitnya" di akun Twitter @TRIBUNJOGJA