Berita Klaten

Apa Kata Wakil Bupati Klaten Setelah Buka Pameran UMKM Jarum Fair 2025

Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Benny Indra Ardhianto, secara simbolis membuka pameran produk unggulan UMKM Jarum Fair 2025

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
PAMERAN UMKM: Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, melihat produk kain batik dalam pameran UMKM Jarum Fair 2025 di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (21/8/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini


TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Benny Indra Ardhianto, secara simbolis membuka pameran produk unggulan UMKM Jarum Fair 2025 dan Desa Morfoser Klaten Summit 4 di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (21/8/2025). 


Setidaknya ada sebanyak 30 stan UMKM warga Desa Jarum yang mayoritas memamerkan produk unggulan serba batik.

Mengingat, Desa Jarum terkenal sebagai salah satu sentra perajin batik tulis yang menggunakan pewarna alami  di Kabupaten Klaten. 


Pada kesempatan itu, Wabup Benny sempat berkeliling mengunjungi masing-masing stan sambil berbelanja beberapa produk batik.

Orang nomor dua di Kabupaten Klaten itu merasa takjub dan mengapresiasi bahwa Desa Jarum memiliki puluhan pengrajin batik dengan keunikan masing-masing.

Di antaranya batik dengan teknik Ecoprint, Shibori, tulis, cap, bahkan batik di media kain, kayu, dan payung. 


"Iya tadi belanja beberapa batik. Jadi batiknya kan bermacam-macam, kebetulan banyak yang (saya) belum punya. Batiknya juga unik-unik dengan teknik Shibori, terus teknik tulis tapi bentuk hewan-hewan, juga kolonial bentuk kapal-kapal. Jadi yang unik-unik itu perlu dilestarikan, jangan sampai tergerus dengan model lain. Termasuk ada motif batik khas Desa Jarum Riris Pandan Mojo Arum yang baru saja dirilis," ucap Benny kepada Tribun Jogja, Kamis (21/8/2025). 


Dia mengatakan, produk batik dari Desa Jarum memiliki potensi unggulan dan keistimewaan tersendiri.

Salah satunya dalam hal motif, Benny menyebut sempat membeli kain batik dari perajin Desa Jarum yang tergambar peta Indonesia. 


"Menurut saya itu sangat unik, menginspirasi, dan belum tentu ada di daerah lain," katanya. 


Melihat potensi yang luar biasa itu, pihaknya ingin mengangkat industri UMKM di Desa Jarum agar naik level.

Hal itu, sejalan dengan visi misi Bupati-Wakil Bupati Klaten dalam waktu 5 tahun ke depan ingin UMKM di Kota Bersinar naik kelas. 


"UMKM akan diperjuangkan dengan program kami yakni beli produk UMKM. Juga kami bersama rekan-rekan OPD tentu akan mempermudah perizinan bagi UMKM, sehingga ke depan bisa lebih mudah mempromosikan produknya," papar dia.


"Semoga pangsa pasar tidak hanya lokal di lingkup Klaten, tetapi bisa merambah ke nasional dan mancanegara," harapnya. 


Lebih lanjut, Benny menjelaskan kini sedang merancang strategi untuk mendorong UMKM di Klaten bisa naik kelas. Di antaranya DKUKMP Klaten selalu menggelar pelatihan kepada pelaku UMKM, pengembangan produk, packaging, serta branding produk. 


Terpenting dalam pemasaran akan dibantu dengan memberikan pelatihan pemasaran online dan offline.

Termasuk memfasilitasi gelaran pameran di tingkat desa, kabupaten, provinsi, hingga event nasional semisal menggandeng Kemenkraf.  


"Lalu dengan adanya Desa Morfoser diharapkan desa-desa di Klaten bisa bertransformasi menjadi desa mandiri tanpa bergantung dengan pemerintah dan pihak lain. Semoga Desa Jarum bisa berdikari (berdiri di atas kaki sendiri)," tutup dia. (drm)

Baca juga: Pameran Batik Produk UMKM Desa Jarum Klaten Digelar Tiga Hari Tiga Malam

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved