Mengenal 7 Jenis Hujan dan Proses Pembentukannya: Hujan Frontal hingga Buatan

Musim hujan tiba, banjir di mana-mana. Ternyata ada banyak jenis hujan dengan proses terbentuk yang berbeda. Yuk kenali macam-macam hujan di sini!

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
dailyexcelsior.com
ilustrasi hujan 

Hujan asam memiliki pH rendah, biasanya di bawah 5,6.

Secara alami, hujan asam dapat terjadi akibat letusan gunung berapi yang melepaskan sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen oksida (NOx).

Namun, saat ini penyebab terbesar hujan asam adalah polusi dari pembakaran bahan bakar fosil, kendaraan bermotor, dan industri.

Dampak hujan asam sangat berbahaya dapat merusak tanaman, mempercepat korosi logam, mencemari air tanah, bahkan dapat mengganggu kesehatan pernapasan manusia.

6. Hujan Zenithal

Hujan zenithal sering disebut juga hujan ekuatorial atau hujan equator.

Jenis hujan ini terjadi di daerah tropis akibat pertemuan angin pasat timur laut dan tenggara di sekitar khatulistiwa.

Pertemuan ini menyebabkan uap air naik ke atmosfer, membentuk awan tebal, lalu turun sebagai hujan lebat.

Hujan zenithal biasanya turun pada siang hingga sore hari dengan intensitas tinggi, sehingga sangat berperan dalam menjaga kesuburan daerah tropis.

7. Hujan Buatan

Tidak semua hujan terjadi secara alami.

Hujan buatan adalah upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan menaburkan bahan kimia tertentu (seperti perak iodida atau garam) ke awan yang berpotensi hujan

Hal ini mendorong terbentuknya tetesan hujan yang lebih cepat.

Di Indonesia, hujan buatan sering digunakan untuk mengatasi kekeringan, mengisi waduk, atau memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Proses ini juga dikenal dengan istilah cloud seeding.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved