Sulawesi Simpan Rahasia Manusia Purba, Lebih Tua dari Flores dan Jawa

Penemuan artefak batu di Sulawesi ungkap hominin sudah menyeberangi laut & tinggal di sana 1 juta tahun lalu, ubah peta evolusi manusia.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
(University of New England/MW Moore)
Penemuan artefak manusia purba Sulawesi (University of New England/MW Moore) 

Fakta bahwa hominin bisa sampai ke Sulawesi menunjukkan bahwa mereka berani menyeberangi laut lepas, kemungkinan dengan rakit sederhana.

Temuan ini membuka diskusi baru yakni siapa sebenarnya pembuat artefak tersebut?

Ada beberapa hipotesis yang pertama, pembuat artefak tersebut adalah Homo Floresiensis, manusia purba berukuran kecil yang mendiami Flores sekitar 1,02 juta tahun lalu. 

Atau Homo luzonensis, spesies purba dari Luzon, Filipina, berusia 500–700 ribu tahun.

Namun, hingga kini para peneliti belum berani menyimpulkan secara pasti dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lebih dalam tentang asal-usul pemilik artefak tersebut.

Baca juga: 7 Nama Spesies Manusia Purba dan Penjelasan Singkatnya

Artefak yang Mengubah Peta Evolusi Manusia

Situs Calio tidak hanya menambah catatan sejarah, tetapi juga memperkaya wawasan kita tentang perjalanan evolusi manusia purba.

Jika benar hominin mampu menyeberangi lautan dalam satu juta tahun lalu, maka kecerdasan dan kemampuan bertahan hidup mereka jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Penelitian ini sebenarnya merupakan bagian dari eksplorasi panjang yang dimulai sejak 1930-an dan dilanjutkan secara berkesinambungan sejak awal tahun 2000-an.

Hasil kolaborasi ini membuktikan pentingnya kerja sama lintas negara dalam mengungkap sejarah manusia.

Penemuan ini menunjukkan bahwa manusia purba tidak hanya mampu bertahan di daratan besar, tetapi juga berani mengeksplorasi pulau-pulau terpencil di Asia Tenggara.

Hal ini mempertegas bahwa migrasi manusia purba sudah terjadi jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Dampak Penting bagi Pendidikan dan Pengetahuan

Bagi dunia pendidikan, temuan ini sangat berarti.

Sejarah evolusi manusia yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah perlu mendapat pembaruan berdasarkan bukti terbaru.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved