Momen Puluhan Kecamatan di Klaten Unjuk Potensi Kesenian Saat Pawai Budaya 2025

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Ribuan masyarakat berkumpul di sepanjang Jalan Pemuda Kabupaten Klaten pada Senin (18/8/2025).

Mereka tampak semangat menyaksikan pawai dan kirab budaya yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. 

Setidaknya ada puluhan peserta kirab yang tampil memamerkan potensi budaya di wilayah masing-masing. Para peserta kirab terlihat kreatif memadukan cerita dengan tarian kontemporer ataupun tari tradisional. 

Di antaranya menghadirkan kisah kidung seribu candi dari Kecamatan Prambanan, penampilan Ketoprak Ki Ageng Mangir dari Kecamatan Jogonalan, hingga asal usul Sumur Kawak dari Karanganom. 

Dengan balutan berbagai macam kostum dan pakaian adat, para peserta menampilkan kreatifitas seni di depan Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan Wabup Klaten, Benny Indra Ardhianto, serta pejabat Forkopimda Klaten yang duduk di depan panggung kehormatan. Panggung tersebut berada di Simpang Lima Klaten Town Square (Klatos). 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbud Porapar) Kabupaten Klaten, Purwanto, mengatakan ada sebanyak 38 peserta dalam gelaran pawai budaya siang itu. 

Peserta kirab meliputi 26 kecamatan dan belasan komunitas, swasta, serta masyarakat di Kabupaten Klaten. Kirab budaya itu digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI. 

"Kirab budaya itu bertujuan untuk melestarikan seni budaya yang ada di Kabupaten Klaten. Di samping itu juga memberikan hiburan kepada masyarakat," ucap Purwanto kepada Tribun Jogja, Senin (18/8/2025). 

Para peserta kirab memulai perjalanan dari depan Taman Lampion Klaten. 

Mereka berjalan sekitar dua kilometer hingga depan Markas Kodim 0723/Klaten. 

Begitu sampai di depan panggung hiburan, para peserta diberi waktu selama tiga menit untuk menampilkan potensi kesenian dan seni budaya masing-masing.

"Harapannya mereka bisa mengangkat potensi seni budaya wilayah masing-masing," katanya. 

Rangkaian Hari Jadi Klaten

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengungkapkan acara kirab budaya itu termasuk rangkaian peringatan Hari Jadi ke-221 Klaten. 

Selain kirab budaya, pada Selasa (19/8/2025) pihaknya juga akan menggelar Karnaval Pembangunan yang menampilkan berbagai potensi instansi vertikal di Pemkab Klaten.

"Kami bersyukur masyarakat masih mau bersama-sama dan senang menguri-uri (melestarikan) kebudayaan yang ada di Kabupaten Klaten. Semoga masyarakat tetap bersatu membangun Kabupaten Klaten secara bersama-sama," harap dia. 

Salah satu peserta kirab dari kontingen Kecamatan Bayat, Siti Yuniana Kusumaningsih, menilai gelaran kirab tersebut sangat bagus dan tepat untuk melestarikan serta memperkenalkan bahwa kesenian di Bumi Bersinar melimpah. 

Termasuk banyak seniman di Kota Bersinar yang mencintai budaya kesenian Klaten, semisal sendratari hingga ketoprak. 

"Kami dari Kecamatan Bayat menampilkan tari garapan yang mengangkat potensi lokal, semisal kain batik, kendi gerabah, dan tenggok karena penduduk Bayat kebanyakan petani. Tari garapan itu memang kami ciptakan khusus untuk Pawai Budaya Klaten 2025," tuturnya. 

Total ada sebanyak 35 penari anak-anak dan remaja yang menampilkan tarian tersebut. Mereka semua adalah putra-putri asal Bayat dan sudah berlatih selama beberapa waktu terakhir. 

"Pesan yang kami sampaikan lewat tarian itu, semoga generasi muda yang melestarikan tari bisa mencintai budaya sendiri. Tanpa meninggalkan akar-akar budaya dan tradisi setempat," tandasnya. (drm)

Baca juga: Kronologi Truk Angkut 3 Ton Ayam Tujuan Sleman Terguling di Klaten