Nenek Asal Gunungkidul Ini Ikut Upacara Bendera di Tengah Sungai

"Memang warga setempat. Namun, dari beberapa daerah lain juga ikut jadi peserta, seperti Pacitan maupun kapanewon yang lain. Ini terbuka untuk umum," tutur dia.

Dia mengatakan untuk persiapan upacara bendera di tengah sungai, masyarakat hanya memerlukan waktu latihan sehari sebelum kegiatan dimulai.

"Untuk persiapannya hanya sehari saja, kemarin sore. Karena, memang sudah beberapa kali dilakukan, sejauh ini tidak ada kendala," ucapnya.

Lansia Ikut Terjun ke Sungai

Salah satu peserta upacara berusia Lansia, Sariati (74) mengaku senang mengikuti upacara bendera di tengah sungai. 

Tahun ini, menjadi ketiga kali bagi dirinya merayakan upacara bendera dengan cara unik tersebut.

"Ini sudah tahun ketiga, senang aja bisa ikut meramaikan hari kemerdekaan bersama dengan ibu-ibu yang lain dengan cara yang unik seperti ini," ujarnya.

Meskipun sudah cukup tua, Sariati mengaku tidak merasa takut atau kedinginan meskipun harus direndam di sungai sedalam 1 meter, selama lebih dari 10 menit.

"Alhamdulillah, tidak merasa apa-apa. Karena, semangat kemerdekaan dan cinta tanah air," ucapnya.

Di hari kemerdekaan Indonesia berusia 80 tahun ini, Mariati berharap dengan upacara di tengah sungai ini bisa membuat masyarakat semakin sadar untuk menjaga kelestarian sungai. 

"Kami ingin mengajak masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, terutama kelestarian  sungai. Karena, banyak sekali sungai yang sudah tercemar dengan limbah berat, karena ulah manusia," tandasnya (ndg)

Baca juga: Mubes HIMA Kosgoro 1957 KE-IV, Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas 2045