PSS Sleman

Kisah Unik Jajang Mulyana, Bek PSS Sleman yang Dulu Pernah Jadi Striker Timnas Indonesia

Jajang Mulyana, yang musim ini bermain untuk PSS Sleman, mungkin menjadi satu dari segelintir pemain langka tersebut.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Pemain PSS Sleman, Jajang Mulyana saat ditemui di Lapangan Pakembinangun, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mungkin tak banyak pemain sepak bola yang bisa eksis bermain sebagai bek dan penyerang hingga usia 36 tahun.

Jajang Mulyana, yang musim ini bermain untuk PSS Sleman, mungkin menjadi satu dari segelintir pemain langka tersebut.

Ya, Jajang yang saat ini lebih dikenal sebagai pemain bertahan memulai karirnya sebagai seorang striker.

Bahkan, berkat kepiawaiannya dalam mencetak gol, Jajang beberapa kali dipanggil untuk membela Timnas Indonesia di kelompok umur.

Pada tahun 2006 hingga 2011, pesepakbola kelahiran Sumedang itu menjadi bagian Timnas U-21 dan U-23.

Di dua kelompok umur Timnas itu, Jajang bermain sebanyak 16 kali dan mencetak 9 gol.

Namun, setelah berkompetisi di Liga Indonesia bersama Mitra Kukar dari 2011 hingga 2014, Jajang beberapa kali diminta bermain di posisi bertahan.

"Dulu awal-awal memang striker, terus pindah karena waktu di Mitra Kukar diminta jadi bek untuk sementara karena ada pemain cedera," ujar Jajang pada Tribun Jogja, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Pemain Muda PSS Sleman Diminta Tak Gugup saat Main Melawan Senior, Huistra: Kesalahan Hal Biasa

Pemain yang pernah menimba ilmu bersama klub asal Brasil, Boavista itu mengungkap bahwa sewaktu kecil saat masih di sekolah sepakbola (SSB), dirinya memang berposisi sebagai pemain bertahan.

Namun, saat terjun ke sepakbola profesional dirinya diminta sebagai striker karena memiliki tinggi 1,82 cm.

"Saya di junior dulu pernah main di bek, jadi nggak kaget saat diminta jadi bek waktu di Mitra Kukar itu," ucapnya.

Lanjut Jajang, saat hijrah ke Bhayangkara FC pada 2016, dirinya juga sering main di dua posisi sebagai bek dan striker.

"Tapi saat di Bhayangkara, awalnya saya sempat balik lagi jadi striker, tapi karena ada pemain bertahan lagi yang cedera saya diminta lagi jadi bek," akunya.

"Kadang di latihan saya sering di posisi striker tapi pas main malah jadi bek. Tapi dua-duanya saya nyaman waktu itu," tambahnya.

Namun, lanjut Jajang, sejak tahun 2017 ketika Bhayangkara FC juara Super League yang saat itu masih bernama Liga 1, dirinya mulai konsisten sebagai bek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved