Siswa SMAN 1 Jatinom Memasak 3000 Kue Apam, Bakal Disedekahkan ke Panitia Tradisi Yaa Qowiyyu 

Kegiatan itu dilakukan untuk ikut menyemarakkan tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu Kecamatan Jatinon, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
MASAK BERSAMA - Para siswa SMAN 1 Jatinom Klaten kompak memasak 3.000 kue apam untuk mendukung tradisi sebaran apam Yaa Qowiyyu Jatinom, pada Kamis (7/8/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Jatinom memasak 3000 kue apam pada Kamis (7/8/2025). 

Kegiatan itu dilakukan untuk ikut menyemarakkan tradisi sebaran apam Yaa Qowiyyu Kecamatan Jatinon, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Pantauan Tribun Jogja, ratusan siswa tampak berkelompok memasak kue apam di halaman lapangan basket SMAN 1 Jatinom.

Mereka memasak kue menggunakan kompor dan wajan pencetak apam di atas meja-meja yang ditata berjejer. 

Para siswa tampak antusias memasak satu per satu adonan apam.

Sesekali mereka membalikkan adonan yang dimasak agar tidak gosong. Setelah matang, kue apam dimasukkan satu per satu dalam kantong plastik kecil.

Tawa riang dan semangat anak-anak terasa memenuhi atmosfer SMAN 1 Jatinom

Kepala SMAN 1 Jatinom, Eny Sulistiyawati, mengatakan ada sebanyak 560-an siswa Kelas X dan XI yang terlibat dalam kegiatan memasak kue apam.

Para siswa dibagi menjadi 96 kelompok yang bakal memasak 50 buah kue apam

"Sehingga totalnya ada 3.000 kue apam yang dimasak hari ini (7/8/2025). Nanti sore akan kami sedekahkan kepada P3KAG (panitia tradisi Yaa Qowiyyu) di tempat sebaran apam Yaa Qowiyyu, Lapangan Klampeyan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah," ucap Eny kepada Tribun Jogja, Kamis (7/8/2025). 

Baca juga: Bupati Klaten Diskusi dengan Keluarga Mahasiswa Klaten, Tampung Aspirasi Beasiswa Daerah

Dia mengatakan, siswa SMAN 1 Jatinom sudah empat tahun terakhir berpartisipasi dalam gelaran tradisi sebaran Yaa Qowiyyu.

Memasak kue apam itu dikatakan masuk dalam projek kegiatan ekstrakulikuler terkait kearifan lokal. 

"Sudah empat tahun kami menggelar kegiatan itu, hanya setiap tahunnya bertambah jumlah kue apam yang dimasak. Kalau tahun lalu ada 2.000 buah, sekarang kami berani 3.000 buah," katanya.

"Harapannya para siswa bisa melestarikan tradisi Yaa Qowiyyu dan tidak melupakan budaya di Jatinom. Selain itu, diharapkan anak-anak bisa memasak kue apam sebagai salah satu tradisi budaya Yaa Qowiyyu," tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved