Jika Selamat, 10-20 Tahun ke Depan Anak Penyu Ini Balik Lagi ke Gunungkidul

Penyu Lekang masuk dalam daftar merah IUCN dan Appendix I CITES. Penyu Lekang memiliki nama latin Lepidochelys Olivacea

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Istimewa
TUKIK LEKANG: Penampakan tukik yang berhasil ditetaskan di Pantai Ngandong, pada Rabu (6/8/2025) 

Tribunjogja.com - Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu diantara banyak pantai yang dijadikan tempat bertelur penyu.

Satu diantaranya adalah Penyu Lekang.

Penyu Lekang memiliki nama latin Lepidochelys Olivacea dimana dia masuk dalam kategori hewan dilindungi karena terancam punah. 

Bahkan Penyu Lekang masuk dalam daftar merah IUCN dan Appendix I CITES.

Di wilayah pantai laut Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Penyu Lekang diketahui bertelur di Pantai Ngandong, Kalurahan Sidoarjo Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul.

Selain Pantai Ngandong, ada sedikitnya 12 pantai yang dijadikan tempat pendaratan penyu untuk bertelur.

Pantai itu mulai dari Wediombo hingga Pantai Ngrokoh.

Penyu Lekang masuk dalam kategori karnivora.

Di habitatnya dia memakan udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, ikan, dan ubur-ubur.

Sedangkan berdasarkan penelitiandi Kolombia mencatat rata-rata 87,3 ± 14,2 butir telur per sarang.

Dengan masa inkubasi telur bervariasi tergantung kondisi sarang. 

Namun rata-rata masa inkubasi pada sarang alami adalah 49 hari, sedangkan pada sarang semi-alami adalah 59 hari. 

Penelitian lain mencatat rata-rata masa inkubasi 65 ± 4,7 hari.

Menetas di Pantai Ngandong

LEPAS TUKIK: Tim SAR dan masyarakat saat melepaskan tukik kembali ke habitatnya di pantai Gunungkidul, Rabu (6/8/2025)
LEPAS TUKIK: Tim SAR dan masyarakat saat melepaskan tukik kembali ke habitatnya di pantai Gunungkidul, Rabu (6/8/2025) (Istimewa)

Berdasarkan catatan Tribunjogja.com, sebanyak 63 tukik berhasil menetas secara alami di Pantai Ngandong, Kalurahan Sidoarjo Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, pada Selasa (5/8/2025) malam.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi, mengatakan, puluhan tukik yang berhasil menetas secara alami itu langsung dilepaskanliarkan pada Rabu (6/8/2025).

"Untuk lokasi pelepasannya dibagi, sebanyak 51 tukik dilepaskanliarkan di Pantai Ngandong 51 ekor, sedangkan sisanya  12 tukik di Pantai Porok," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (6/8/2025).

Dia menuturkan dilihat secara morfologinya tukik yang berhasil menetas ini, merupakan jenis Penyu Lekang

"Kalau dilihat fisiknya ini Penyu Lekang, sama seperti beberapa kali temuan telur penyu, jenisnya sama," ucapnya.

Dia mengatakan dilepasliarkannya puluhan tukik ini sebagai bentuk pelestarian. Sebab, penyu itu memiliki sifat alamiah yang mana sekitar 10-20 tahun lagi, penyu ini akan kembali lagi ke tempat mereka berasal untuk bertelur. 

"Mendaratnya penyu untuk menyimpan telurnya di pantai sini, merupakan sinyal kalau ekosistem laut Kabupaten Gunungkidul masih sangat baik sekali," ujarnya. (ndg/iwe)

Baca juga: Dua Bangkai Penyu Ditemukan di Pantai Sepanjang Gunungkidul, Langsung Dievakuasi dan Dikubur

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved