PSS Sleman

Alasan Dominikus Dion Setia di PSS Sleman Meski Banyak Tawaran dari Tim Super League

Dominikus Dion memantapkan hatinya untuk setia bersama PSS Sleman meski berkiprah di kasta kedua atau Championship 2025/2026.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
Pemain PSS Sleman, Dominikus Dion saat ditemui di Lapangan Pakembinangun, Sleman beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dominikus Dion menjadi salah satu komoditi panas di bursa transfer awal musim ini.

Namun, Ia memilih setia dengan PSS Sleman meski banjir tawaran dari klub kasta teratas atau Super League.

Pemuda berusia 20 tahun itu memantapkan hatinya untuk setia bersama PSS Sleman meski berkiprah di kasta kedua atau Championship 2025/2026.

"Kalau tawaran ada dari beberapa klub Liga 1 (Super League), tapi saya setia karena saya masih ingin membawa PSS naik ke Liga 1 (Super League)," ujar Dion, Rabu (6/8/2025).

Masa depan jebolan Akademi PSS Sleman itu memang ramai menjadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir karena Dion tengah berada dalam top performa.

Banyak pihak yang menginginkannya tetap berkarir di kasta teratas, namun Dion memilih tetap bertahan bersama PSS Sleman.

Bahkan, tanpa ragu, Dion menandatangani kontrak baru dengan durasi tiga musim ke depan bersama Laskar Sembada.

Menurutnya, pada Championship 2025/2026, manajemen PSS Sleman juga mendatangkan pemain-pemain baru dan dirinya siap bersaing untuk merebut posisi dengan para pemain tersebut.

"Nggak ada masalah, karena ada beberapa teman lama juga di sini (PSS). Terus teman-teman baru juga ada baik-baik juga semua dan bagus," ulasnya.

Baca juga: Pieter Huistra Pantau 12 Pemain Akademi PSS Sleman, Ingin Hasilkan Dion Baru

Sosok Dominikus Dion menjadi pilar penting Super Elja dalam menjalani kompetisi kasta tertinggi di musim lalu. Dia berhasil mencatatkan 30 penampilan dengan sumbangan 3 gol dan 1 umpan gol.

Performa impresif itu juga membuat dia berhasil menembus skuad Timnas U-23 asuhan Gerald Vanenburg. Meski hanya mampu membawa Garuda Muda keluar sebagai runner up, namun Dion bersyukur menjalani debut di Timnas.

"Pengalaman luar biasa untuk saya, bangga gabung Timnas Indonesia U-23 dan bisa membela Timnas di Piala AFF kemarin. Ilmu yang saya bawa mungkin harus bisa beradaptasi dengan teman-teman yang punya kualitas lebih bagus di atas saya," ujarnya.

Dia menyebut, saat membela Timnas kemarin, dirinya pola latihan yang diberikan dua arsitek asal Belanda Gerald Vanenburg di Timnas U-23 dan Pieter Huistra di PSS Sleman hampir mirip.

Hal ini membuat Dion mamu dengan mudah beradaptasi meski dipasang dalam dua posisi berbeda saat memperkuat Timnas.

"Kalau perbedaan nggak ada, metode latihannya juga sama taktikal teknikalnya, fisiknya ya sama. Lebih banyak taktikal saja latihannya," ulasnya.

"Kemarin main di dua posisi di bek kanan sama gelandang. Adaptasi lagi, soalnya kemarin udah lama nggak main di bek kanan terus pas final lawan Vietnam main di bek kanan, jadi harus adaptasi lagi. Namun jadi pengalaman luar biasa," tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved