Ketika Budaya, UMKM, dan Event Lari Berpadu di SiBakul Jogja Sport Fest 2025

“Ini menjadi bentuk nyata kolaborasi berkelanjutan antara pelari dan pelaku usaha lokal,” lanjut Roostian.

Budaya Sebagai Napas

Sementara itu, Paniradya Pati DIY, Aris Eko Nugroho, menegaskan bahwa keistimewaan Jogja tidak lepas dari budaya yang terus dihidupkan.

“Kami mendorong sanggar dan pelatih seni untuk turut tampil. Ini bukan sekadar olahraga, tapi panggung ekspresi budaya dan semangat gotong royong,” kata Aris.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama kegiatan berlangsung.

“Kami mengajak semua pihak bergembira bersama dan tetap menjaga keamanan serta kenyamanan selama acara berlangsung,” ujarnya.

Masyarakat yang belum mendaftar masih berkesempatan untuk ikut, meski kuotanya terbatas. Selain itu, warga yang tidak ikut berlari tetap bisa hadir dan menikmati suasana, dari belanja produk UMKM hingga menonton penampilan seni budaya.

Puncak kegiatan akan digelar 7 September 2025, mencakup lomba lari, pengundian grand prize, demo produk sponsor, dan games interaktif. Adapun Race Pack Collection, Shakeout Run, Filosofi Gowes, Pound Fit, panggung seni budaya, dan Festival UMKM akan dilaksanakan sehari sebelumnya, 6 September.

Dengan memadukan unsur olahraga, budaya, dan ekonomi lokal, SiBakul Jogja Sport Fest 2025 bukan hanya menjadi ajang lomba lari, melainkan panggung sinergi khas Jogja: guyub, kreatif, dan membumi.