Muncul Cahaya Biru dari Bawah Jembatan Suramadu, Fenomena Apakah Itu?
Beberapa hari terakhir, warga yang melintas di atas Jembatan Suramadu disuguhi fenomena cahaya air laut berwarna biru.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANGKALAN - Beberapa hari terakhir, warga yang melintas di atas Jembatan Suramadu disuguhi fenomena cahaya air laut berwarna biru.
Cahaya biru itu muncul saat malam hari.
Warga yang melintas pun takjub dengan keindahan cahaya biru itu.
Jembatan Nasional Suramadu, atau Jembatan Suramadu (Suramadu merupakan akronim dari Surabaya Madura), adalah sebuah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.
Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.Ground Breaking pembangunan jembatan ini dilakukan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan dibangun serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Juni 2009.
Fenomena alam di bawah Jembatan Suramadu ini viral setelah diunggah oleh warganet.
Salah satunya oleh akun TikTok @gue_gusti.
Unggahan fenomane alam cahaya biru di bawah Jembatan Suramadu ini pun sudah ditonton oleh ratusan ribu orang.
Dikutip dari Kompas.com, pemilik akun TikTok @gue_gusti, Gusti Bramantyo (22), warga asal Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan mengatakan dirinya melihat fenomena cahaya biru itu pada Sabtu (26/7/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu Gusti baru saja pulang kerja dan hendak pulang ke ke Bangkalan.
Melihat fenomena itu, Gusti pun langsung merekamnya dengan menggunakan handphone miliknya.
"Saat itu saya dan teman saya pulang kerja dari Surabaya. Lalu melihat cahaya di air laut itu bagus dan direkam," ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Ia menyebut, cahaya itu muncul sejak dua pekan terakhir. Sehingga, setiap ia pulang kerja, ia selalu melihat cahaya tersebut ketika melintasi Jembatan Suramadu.
"Itu sudah lama munculnya, sekitar dua mingguan. Setiap pulang saya lihat cahaya itu," ungkapnya.
Pengendara lain, Maulana (36) mengaku melihat hal serupa saat melintas di Jembatan Suramadu. Ia mengaku takjub dengan pemandangan tersebut.
"Bagus sekali, saat air berombak kelihatan cahaya birunya menyala. Apalagi di sepanjang jembatan gelap jadi semakin nampak cahayanya di bawah," tuturnya.
Baca juga: Leptospirosis Tewaskan 7 Orang di Kota Yogyakarta, Penerapan Status KLB Diputuskan Sore Ini
Penjelasan Ahli
Ahli Biologi Laut sekaligus dosen Program Studi Kelautan, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Insafitri menduga fenomena cahaya biru di bawah Jembatan Suramadu adalah bioluminesensi.
Namun untuk memastikannya, diperlukan penelitian yang mendalam terhadap fenomena itu.
"Kalau cahaya tersebut dihasilkan secara alami maka bisa jadi salah satunya bioluminesen," ucapnya.
Perempuan yang akrab disapa Insa ini mengatakan, bioluminesensi merupakan reaksi dari organisme laut yang menghasilkan cahaya.
Secara spesifik, bioluminesensi disebabkan zat luciferine atau molekul yang menghasilkan cahaya pada biota laut yang beroksidasi dan enzim luciferase.
"Bioluminesensi organisme laut bisa disebabkan oleh bakteri, plankton, ubur-ubur, ikan, dan lainnya. Berbagai organisme itu juga banyak dijumpai di bawah Suramadu" tuturnya.
Bioluminesen biasanya dilakukan oleh organisme laut dengan beragam faktor.
Di antaranya untuk mempertahankan diri dari predator, untuk menarik perhatian mangsa dengan mengeluarkan cahaya dan juga sebagau bentuk komunikasi.
"Ada juga karena memang mengeluarkan cahaya alami seperti ubur-ubur," ungkapnya.
Tak hanya itu, durasi terjadinya bioluminesensi di air laut juga beragam. Yakni dalam hitungan mili detik, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.