Bulan Dana PMI Kota Yogya 2024 Resmi Ditutup, Kumpulkan Rp411 Juta

Haka Astana menandaskan, sumbangan yang terkumpul  satu tahun terakhir itu bakal dimanfaatkan dengan sebaik mungkin

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
BULAN DANA: Penandatanganan dan penyerahan laporan bulan dana PMI Kota Yogyakarta 2024, di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (29/7/25). 

TRIBUNJOGJA.COM - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta menutup bulan dana tahun 2024 dengan total pengumpulan Rp411 juta, Selasa (29/7/25).

Capaian tersebut terealisasi melalui sumbangan dari berbagai elemen masyarakat untuk mendukung ragam aktivitas sosial kepalangmerahan di Kota Pelajar.

Plt Ketua PMI Kota Yogyakarta, Irjen Pol (Purn) Haka Astana, menandaskan, sumbangan yang terkumpul  satu tahun terakhir itu bakal dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Antara lain, untuk pertolongan pertama gawat darurat, transfusi darah, pelayanan ambulans, balai pengobatan, penanggulangan bencana, serta pemulihan hubungan keluarga.

Kemudian, pembinaan generasi muda melalui kegiatan PMR, KSR dan TSR, peningkatan fasilitas layanan masyarakat, pendidikan dan pelatihan, hingga pendampingan masyarakat.

"Harapan kami tentu di Kota Yogyakarta tidak terjadi bencana alam, sehingga penggunaan bulan dana bisa konsen untuk kegiatan sosial," katanya.

Ia pun berharap, alokasi yang terkumpul pada bulan dana 2025 yang langsung dibuka selepas penutupan tahun 2024 bisa menyamai, bahkan melampaui.

Dengan begitu, kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilangsungkan PMI Kota Yogyakarta bisa terlaksana tanpa kendala kekurangan anggaran.

"Ya, harapan tahun ini paling enggak ya bisa sama, sehingga kita bisa terbantu dalam rangka kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang harus dikerjakan PMI," ungkapnya.

Sementara, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengapresiasi kinerja PMI dalam melangsungkan layanan sosialnya, terutama terkait distribusi darah.

Bukan tanpa alasan, pria yang berlatarbelakang dokter kandungan tersebut merasakan betul kemudahan-kemudahan dalam mengaksesnya.

"Perjuangan beliau-beliau di jajaran PMI sungguh sangat luar biasa, karena kemampuannya meng-cover (kebutuhan darah) di daerah-daerah," ungkap Wali Kota.

"Saya sebagai dokter, di kebidanan, sangat merasakan, bahwa setiap saat darah itu dibutuhkan, kalau bahasa Jawa-nya sak dheg sak nyet ya," tambahnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved