BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah pada Senin 21 Juli 2025 Hari Ini

TRIBUNJOGJA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem masih membayangi beberapa wilayah Indonesia pada awal pekan ini, Senin (21/7/2025).

Meskipun sebagian besar daerah telah memasuki musim kemarau, hujan deras dan angin kencang diprediksi masih akan terjadi akibat dinamika atmosfer yang aktif.

Menurut BMKG, menguatnya angin monsun Australia dalam beberapa hari terakhir mempercepat masuknya musim kemarau di sejumlah kawasan.

Namun demikian, curah hujan intens masih terpantau di berbagai wilayah akibat pengaruh fenomena atmosfer skala besar seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby ekuatorial, serta gelombang Kelvin dan Mixed Rossby-Gravity yang mendukung pembentukan awan hujan.

Kondisi ini diperparah oleh keberadaan dua bibit siklon tropis: 90S yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera, serta 96W yang berada di perairan sekitar Filipina.

Selain itu, tingkat ketidakstabilan atmosfer yang tinggi turut memperbesar kemungkinan terbentuknya sistem cuaca konvektif yang bertahan lama dan menghasilkan hujan berdurasi panjang.

“BMKG mencatat, gabungan faktor-faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG untuk tiga hari ke depan, berikut ini adalah sejumlah daerah yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem pada Senin (21/7) dan Selasa (22/7) mendatang:

Senin, 21 Juli 2025

Hujan Sedang hingga Lebat Diprediksi Melanda:

• Aceh
• Kalimantan Timur
• Maluku
• Papua Barat

Angin Kencang Berpotensi Terjadi di:

• Aceh
• Banten
• Jawa Barat
• Kepulauan Riau

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, pohon tumbang, serta gangguan transportasi yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem.

Aktivitas luar ruangan juga disarankan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. (*)