Awas Beras Oplosan, Pemkab Sleman Temukan Peredarannya di Dua Pasar Tradisional

Hasilnya, ada dua pasar tradisional di Bumi Sembada Sleman yang disinyalir masih menjual merek beras oplosan tersebut. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Dok.Istimewa\
SIDAK - Foto dok ilustrasi. Tim gabungan Satgas Pangan DIY melaksanakan sidak ke pasar terkait isu beras oplosan, Kamis (17/7/2025) 

- Ayana yang diproduksi oleh PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group). Merek-merek ini disebut sebagai contoh dari 212 merek beras yang akan diumumkan secara resmi dan bertahap kepada publik. 

Berdasarkan hasil pantauan Tribun Jogja pada Selasa (15/7) siang, beras Sania dengan label premium peredarannya memang masih ditemukan di sejumlah toko kelontong di seputar pasar tradisional Kabupaten Sleman.

Pedagang mengaku masih menjual produk tersebut karena dikirimi agen dan beras yang diklaim berkualitas premium tersebut, memiliki segmen pasar sendiri. 

"Beras Sania ambil dari agen. Itu Wilmar punya. Sania punya segmen pasar sendiri. Yang beli tidak sembarangan. Karena itu kan (beras) mahal, harganya lebih mahal dari lokal," kata pedagang kelontong yang ditemui Tribun Jogja

Beras merek Sania yang dijual di warung kelontong dikemas dalam ukuran 5 kilogram dan 2,5 kilogram. Harganya dibanderol Rp 78 ribu rupiah untuk kemasan 5 kilogram. Artinya Rp 15.600 harga per kilogramnya.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved