7 Fakta Kesehatan Trump yang Dikonfirmasi Gedung Putih: Pembengkakan Kaki hingga Memar di Tangan

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengalami gangguan pembuluh darah yang menyebabkan kakinya bengkak.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
DOK. Library of Congress
PRESIDEN AMERIKA SERIKAT Donald Trump, dokumen foto Library of Congress 

TRIBUNJOGJA.COM - Gedung Putih mengonfirmasi bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengalami gangguan pembuluh darah yang menyebabkan kakinya bengkak.

Meski demikian, kondisi Trump dipastikan tidak membahayakan dan tergolong umum untuk usia lanjut.

Berikut 7 poin penting yang perlu diketahui terkait kondisi kesehatannya:

1. Trump Mengalami Insufisiensi Vena Kronis

Kondisi utama yang dialami Trump adalah insufisiensi vena kronis, yaitu gangguan pada pembuluh darah vena yang membuat aliran darah dari tungkai ke jantung terganggu.

Ini menyebabkan pembengkakan pada kaki, terutama bagian bawah.

Insufisiensi vena kronis tergolong penyakit jinak yang umum terjadi pada individu berusia di atas 70 tahun.

2. Kaki Bengkak, Tangan Memar

Selain kaki yang bengkak, tangan kanan Trump juga mengalami memar.

Menurut dokter pribadinya, memar ini muncul akibat frekuensi berjabat tangan yang tinggi serta penggunaan aspirin untuk pencegahan penyakit jantung.

3. Pemeriksaan Menunjukkan Trump Tidak Mengidap Penyakit Serius

Dokter Sean Barbabella menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda trombosis vena dalam (DVT), gagal jantung, gangguan ginjal, maupun penyakit arteri lainnya.

Pemeriksaan menyeluruh menunjukkan bahwa kondisi Trump stabil dan tidak mengkhawatirkan.

4. Tidak Ada Keluhan dari Trump

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa Trump sama sekali tidak merasakan ketidaknyamanan akibat kondisinya.

Pernyataan ini juga bertujuan untuk membantah rumor di media sosial yang menyebutkan bahwa Trump mengidap penyakit serius.

5. Usia Jadi Faktor Risiko Utama

Dengan usia Trump yang kini 79 tahun, risiko mengalami gangguan pada pembuluh darah vena memang meningkat.

Insufisiensi vena kronis kerap dialami oleh lansia dan dapat diperparah jika tidak ditangani dengan baik.

6. Penanganan: Stoking Kompresi dan Elevasi Kaki

Ahli bedah vaskular dari Universitas Connecticut, Dr. Kwame Amankwah, menyarankan penggunaan stoking kompresi serta menjaga posisi kaki tetap tinggi (elevasi) untuk membantu aliran darah kembali ke jantung dan mencegah pembengkakan berlanjut.

7. Risiko Jika Tak Ditangani: Luka Kronis hingga Intervensi Medis

Jika tidak segera ditangani, insufisiensi vena kronis bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti luka terbuka (ulkus) dan infeksi, yang akhirnya membutuhkan intervensi medis lebih lanjut.

Pencegahan dan perawatan rutin menjadi kunci utama. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved