Dosen Unjaya Gunakan Metode MBCP untuk Tekan Efek Parental Burnout dan Postpartum Blues
Pendekatan metode MBCP bertujuan meningkatkan kesadaran diri, penerimaan diri dan menumbuhkan kualitas hidup yang lebih baik bagi ibu dengan bayi
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kelelahan fisik pascamelahirkan dan ketidakstabilan emosional pascamelahirkan seringkali dianggap remeh untuk sebagian masyarakat.
Hal ini menjadi alasan para dosen Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan topik PKM Berbasis Mindfulness-Based Cognitive Program (MBCP) Untuk Menurunkan Parental Burnout dan Postpartum Blues Menuju Generasi Emas Pada Ibu Dengan Balita di Posyandu Aldeways Kelurahan Bener Yogyakarta.
Program ini bagian dari hibah yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun anggaran 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 10 Juli 2025 di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk anak usia di Bawah Lima Tahun (Balita) Aldeways, yang terletak di Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, sebagai mitra utama dalam pelaksanaan program ini.
Lokasi posyandu sangat strategis, berada di dekat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pembantu Bener sehingga memudahkan ibu-ibu dengan balita untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Program PkM ini adalah hasil kolaborasi antara dosen Unjaya, yaitu Ika Fitria Ayuningtyas, dari Program Studi (Prodi) Kebidanan D-3, Dr Ida Nursanti, (Prodi Keperawatan S-1) dan Ferianto, (Prodi Pendidikan Profesi Ners), dengan mitra kerja yaitu kader Posyandu Aldeways dan ibu dengan balita di kelurahan tersebut.
Ika Fitria Ayuningtyas menuturkan, program berbasis Mindfulness-Based Cognitive Program (MBCP) ini bertujuan untuk mengurangi parental burnout (kelelahan fisik pasca melahirkan ) dan postpartum blues/baby blues (ketidakstabilan emosional pasca melahirkan).
"Dua masalah psikologis yang sering terjadi pada ibu setelah melahirkan yang dapat menurunkan kualitas hidup ibu dengan balita," ujarnya.
Pendekatan metode MBCP bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri, penerimaan diri dan menumbuhkan kualitas hidup yang lebih baik bagi ibu dengan balita.
"Melalui MBCP, diharapkan dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan dan depresi pada ibu dengan balita serta meningkatkan kualitas pengasuhan anak dan memperkuat komunikasi dalam keluarga," ungkapnya.
Pelaksanaan program PkM ini terdiri dari lima kegiatan utama yang akan dilakukan untuk mendukung keberhasilan program, yaitu melengkapi sarana dan prasarana kegiatan pelatihan MBCP, termasuk menyiapkan ruang pelatihan dan pendampingan yang sesuai untuk ibu dengan balita.
Pembuatan buku panduan pelatihan MBCP yang berfungsi sebagai referensi bagi ibu dengan balita untuk mempraktikkan teknik MBCP dalam kehidupan sehari-hari.
Pelatihan MBCP bagi ibu dengan balita, yang berfokus pada teknik-teknik untuk mengelola stres dan kecemasan pascamelahirkan.
Pendampingan implementasi MBCP kepada ibu dengan balita, yang bertujuan untuk memastikan bahwa teknik yang diajarkan diterapkan secara konsisten.
Psikoedukasi, yaitu memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesejahteraan mental bagi ibu dan dampaknya pada pengasuhan anak.
FKes Unjaya-Penerbit Deepublish Berkolaborasi, Tingkatkan Kapasitas Dosen dalam Penulisan Buku Ajar |
![]() |
---|
Pemerintah Serius Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Dosen, Anggarkan Rp 178 Triliun di 2026 |
![]() |
---|
Pelaku UMKM di Kota Yogyakarta Dibekali Strategi Pemasaran Digital |
![]() |
---|
UPY Kolaborasi dengan UPI, Tingkatkan Kompetensi Dosen Lewat Pelatihan Deep Learning |
![]() |
---|
Bendera One Piece Viral, Dosen UGM: Bentuk Kekecewaan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.