Temuan Pria Tak Bernyawa Memegang Sabit di Polanharjo Klaten

Seorang laki-laki ditemukan tak bernyawa di sebuah persawahan Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Dok Polsek Polanharjo
TKP TEMUAN MAYAT: Petugas kepolisian dan relawan berada di lokasi penemuan mayat dekat pemancingan Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (7/7/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seorang laki-laki ditemukan tak bernyawa di sebuah persawahan Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (7/7/2025). 

Pria itu diduga meninggal dunia saat sedang mencari rumput di TKP. 

Identitas mayat laki-laki itu adalah Wiyono (51), warga Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Kapolsek Polanharjo, AKP Abdillah, membenarkan adanya peristiwa tersebut. 

Jasad warga Desa Sudimoro itu ditemukan di area persawahan yang tidak ditanami, tepatnya sebelah barat salah satu tempat pemancingan di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Jasad pria paruh baya itu ditemukan dalam kondisi tergeletak terlentang membujur ke arah utara dengan tangan kanannya masih memegang sabit. 

Saat ditemukan, jenazah Wiyono menggenakan kaos panjang warna oranye-kuning, celana panjang biru, dan memakai sepatu boot. 

Di sebelah jenazah, juga ditemukan karung plastik watna putih berisi rumput. 

"Pertama kali yang menemukan korban adalah orang yang mencari rumput sekitar pukul 10.00 WIB," ungkap AKP Abdillah kepada Tribunjogja.com, Senin (7/7/2025).
 
Setelah mendapatkan informasi penemuan mayat tersebut, pihak kepolisian dan tim medis segera datang ke TKP. 

Berdasarkan pemeriksaan tim medis, korban diduga meninggal dunia sudah lebih dari 12 jam. 

Kendati demikian, tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban. 

"Korban meninggal dunia diduga karena penyakit jantung yang dideritanya kambuh secara tiba-tiba," katanya. 

Hal itu diperkuat dengan keterangan bahwa korban sebelumnya sempat dirawat inap di sebuah rumah sakit Boyolali karena sakit jantung dan paru-paru. 

Dikatakan korban baru pulang dari rumah sakit pada Selasa (1/7/2025). 

Mengenai hal itu, keluarga korban sudah ikhlas akan kematian korban sehingga tidak bersedia apabila dilakukan autopsi dan sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved