Serie A
AC MILAN: Rencana Besar Max Allegri untuk Ardon Jashari
Massimiliano Allegri ternyata tidak berniat untuk menggantikan peran yang ditinggalkan Tijjani Reijnders.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Ada banyak contoh dari bursa transfer musim panas lalu.
AC Milan lebih mengutamakan pemain dengan mendatangkan Strahinja Pavlovic dan kemudian berhasil mendapatkannya dari Red Bull Salzburg, sama halnya dengan Emerson Royal dari Spurs dan Youssouf Fofana dari Monaco.
Sebelumnya, strategi yang sama digunakan untuk akhirnya membuat AZ Alkmaar menjual Tijjani Reijnders dengan harga yang sangat murah.
Noah Okafor, Samuel Chukwueze, Yunus Musah, Christian Pulisic, dan Ruben Loftus-Cheek menyampaikan pidato yang sama, yakni para direktur mendatangi agen terlebih dahulu, lalu berakselerasi dengan klub masing-masing.
Perekrutan yang menonjol pada bursa transfer musim panas 2022 adalah Charles De Ketelaere, dan cara yang ditempuh Brugge hampir sejalan dengan kemajuan negosiasi Jashari.
Dan akhirnya AC Milan berhasil mengalahkan klub Belgia itu, dan mereka berencana untuk melakukan hal yang sama lagi.
AC Milan diuntungkan
Menang ada keuntungan bagi AC Milan jika mereka berhasil mendapatkan pemain yang setuju untuk bergabung dengan mereka.
Jarang sekali mereka berada di tim elit, karena meyakinkan seseorang untuk meninggalkan Real Madrid atau Barcelona adalah cerita yang sama sekali berbeda, sehingga Rossoneri mampu memanfaatkannya.
Jadi, begitu mereka bertekad untuk bermain di San Siro, mereka cenderung memberi tekanan kepada klub mereka saat ini untuk melepas mereka, baik secara langsung maupun melalui agen mereka.
Mengapa pihak klub tidak menolak saja upaya tersebut? Risikonya adalah mempertahankan pemain yang tidak bahagia, dan (setelahnya atau sebaliknya) tidak mendapatkan uang saat mereka memiliki kesempatan.
Dalam banyak kasus, para direktur AC Milan sering kali keluar dari operasi tertutup dengan berpikir bahwa mereka berhasil memangkas beberapa juta dari harga yang diminta.
Banyak contoh yang disebutkan di atas dimulai dengan jarak yang jauh antara penawaran awal dan permintaan, sebelum jarak tersebut berkurang seiring berjalannya waktu.
Jadi, ada aspek diskon. Itu penting bagi klub seperti AC Milan di liga seperti Serie A, meskipun menjadi salah satu tim terkuat, bersaing dengan tim-tim papan atas di Eropa sulit karena pendapatan yang lebih rendah secara komparatif.
Sebagai contoh, hampir setiap tim Liga Inggris dapat mengalahkan AC Milan dalam menawar pemain mana pun.
Leeds United menawar lebih tinggi untuk De Ketelaere sebagaimana yang dilaporkan saat itu, tetapi sang playmaker hanya ingin bergabung dengan AC Milan.
AC Milan: Cara Massimiliano Allegri Tembus Liga Champions Musim Depan |
![]() |
---|
AC Milan: Nkunku Langsung Berdampak, Allegri Bisa Ganti Formasi |
![]() |
---|
Buntut Panjang Kekalahan Inter Milan di Derby d'Italia |
![]() |
---|
AC Milan: Alexis Saelemaekers Ungkap Peran Barunya |
![]() |
---|
Buntut Kalah dari Juventus, Cristian Chivu Bisa Bernasib seperti Thiago Motta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.