Serie A

IRONI AC Milan dengan Inter Milan: Samuele Ricci Datang, Hakan Calhanoglu Hengkang

Ada ironi besar pekan ini di Serie A antara dua klub AC Milan dan Inter Milan.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Twitter @AC Milan/Inter
BERITA AC MILAN-INTER MILAN - Ada ironi besar pekan ini di Serie A antara dua klub AC Milan dan Inter Milan. 

Berbicara kepada Sport Mediaset dan DAZN, Lautaro Martinez ditanya secara spesifik apa yang dia maksud dengan komentar tersebut.

“Saya hanya mengatakan secara umum. Itu adalah musim yang panjang dan melelahkan, kami mengakhirinya dengan tangan hampa. Itu adalah pesan umum. 

“Agar tetap bertahan di sana dan berjuang untuk meraih gelar, kami harus bersemangat, kami harus menjadi skuad seperti saat kami meraih Scudetto kedua. Kami harus membangun kembali dari sana.

“Saya tidak akan menyebut nama. Kami di sini untuk memberikan yang terbaik, tetapi saya melihat banyak hal yang tidak saya sukai. Saya kapten, saya pemimpin tim, jadi saya harus berbicara.

“Pesannya jelas: mereka yang ingin bertahan dan terus menantang trofi penting dapat melakukannya, jika tidak, selamat tinggal.”

Tak butuh waktu lama, Calhanoglu langsung memberikan tanggapan yang lebih elegan tetapi tetap tegas.

"Yang lebih mengejutkan saya adalah kata-kata yang muncul setelahnya. Kata-kata yang sangat menyakitkan. Kata-kata yang memecah belah, bukan menyatukan," katanya.

“Dalam karier saya, saya tidak pernah mencari-cari alasan. Saya selalu bertanggung jawab. Saya bermain meski dalam kesakitan, saya memimpin, terutama di saat-saat sulit, bukan dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan.

“Saya menghormati setiap pendapat, bahkan dari rekan setim, bahkan dari Presiden klub, tetapi rasa hormat bukanlah jalan satu arah.

“Saya selalu menunjukkan rasa hormat di dalam dan luar lapangan, dan saya percaya bahwa dalam sepak bola, seperti dalam kehidupan, kekuatan sejati terletak pada menunjukkan rasa hormat, terutama saat emosi sedang tinggi.

“Saya tidak pernah mengkhianati klub ini, saya tidak pernah mengatakan saya tidak bahagia di Inter Milan.

"Dulu ada tawaran yang menggiurkan. Tapi saya bertahan karena jauh di lubuk hati, saya tahu apa arti kaus ini bagi saya, dan saya yakin tindakan saya berbicara dengan jelas.

"Saya merasa terhormat mengenakan ban kapten untuk negara saya, dan saya belajar bahwa kepemimpinan berarti mendukung tim Anda. Tidak menyalahkan orang lain saat itu lebih mudah.

Jika saat ini AC Milan masih harus mendatangkan pemain untuk lini tengah dan sektor lain, Inter Milan punya pekerjaan rumah yang lebih berat untuk mencari pengganti Calhanoglu.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved