Kapal Tenggelam di Selat Bali

Apa Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali? Ini Dugaannya

ada dua dugaan yang menyebabkan kapal yang melayani pelayaran dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk tersebut.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa/Surya.co.id
Istimewa via Surya.co.id KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Foto memperlihatkan KMP Tunu Pratama Jaya saat bersandar. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, saat berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. 

TRIBUNJOGJA.COM, BALI - Penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) tengah malam masih dalam penyelidikan pihak berwenang.


Namun demikian, ada dua dugaan yang menyebabkan kapal yang melayani pelayaran dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk tersebut.


Dikutip dari Surya.co.id, dugaan pertama penyebab tenggelamnya KMP Tunu adalah gelombang tinggi yang terjadi di Selat Bali.


Hal itu berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang di Selat Bali saat kejadian antara 1,7 meter sampai 2,5 meter.


"Mungkin (penyebab tenggelam) dari ombak. Karena informasi dari BMKG, ombak antara 1,7 meter sampai 2,5 meter," jelas Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Tanjung Wangi, Ni Putu Cahyani, Kamis (3/7/2025), dilansir Surya.co.id.


Kemudian dugaan penyebab kedua adalah adanya kebocoran di lambung kapal.


Menurut informasi Pelabuhan Gilimanuk yang beredar luas melalui pesan WhatsApp, mengatakan KMP Tunu tenggelam karena diduga mengalami kebocoran mesin.


Dugaan itu sempat terdengar di channel 17 pada pukul 23.16 WIB, sekitar 20 menit setelah KMP Tunu berangkat pukul 22.56 WIB.


"Pada pukul 00.16 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal," bunyi informasi tersebut, dikutip dari Kompas.com.


Akibat diduga kebocoran mesin itu, KMP Tunu mengalami black out yang menyebabkan kapal terbalik, lalu tenggelam.


KMP Tunu diketahui sempat melakukan panggilan darurat sebelum tenggelam.


Hal itu dibenarkan oleh Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi.


Namun nahas, sesaat setelah melakukan panggilan darurat, KMP Tunu tenggelam dan dilaporkan hanyut ke arah selatan.


"Pukul 23.20 WIB kami mendapat info perwira jaga KMP Tunu Pratama Jaya (melakukan) panggilan distress (panggilan darurat)," kata Wahyu, Kamis.


"Pukul 23.25 WIB kapal tenggelam, terlihat dari petugas jaga syahbandar," imbuhnya.


Kapal itu dilaporkan membawa 12 awak kapal, 53 penumpang, serta 22 kendaraan termasuk 14 truk tronton.


4 Ditemukan Tewas

Jumlah penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan, bertambah.


Terbaru, 18 penumpang termasuk awak kapal, ditemukan warga pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis pagi.


Sayang, empat di antaranya yang merupakan kru kantin KMP Tunu, tewas.


Mereka adalah Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), dan Cahyani (45).

Baca juga: Daftar Nama Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali


Empat jenazah korban diketahui telah dibawa ke RSU Negara setelah ditemukan.


"Ada empat jenazah yang sudah tiba di RSU Negara," ujar Kabid Pelayanan Medik dan Kendali Mutu RSU Negara, dr Gusti Ngurah Putu Adnyana, Kamis, kepada Tribun-Bali.com.


Sementara itu, delapan korban selamat yang kondisinya stabil sudah dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk dan enam lainnya tengah dirawat di Puskesmas Banyubiru.


Sebelumnya, pada Kamis pagi pukul 05.14 WITA, empat korban selamat lainnya telah ditemukan.


Mereka adalah Saroji (47), Mansur (40), Romi Alga Hidayat, dan Sandi (44) yang merupakan awak kapal.


Keempatnya telah berada di kantor BPTD Gilimanuk untuk dimintai keterangan.


"Saat ini empat penumpang selamat tersebut berada di kantor BPTD Gilimanuk untuk dimintai keterangan," ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang memimpin operasi SAR, Kamis. (*)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved