Tambal Sulam Perbaikan Jalan di Sleman Dianggarkan Rp10 Miliar 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Perbaikan jalan dengan metode tambal sulam masih menjadi prioritas di Kabupaten Sleman.

Metode ini dipilih karena dianggap sebagai solusi efisien, terutama jalan yang rusak ringan dan perlu segera ditangani.

Kendati demikian, perbaikan jalan yang lebih menyeluruh utamanya jalan yang kondisinya rusak parah juga diupayakan. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPK) Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury, mengatakan program perbaikan jalan rutin dilakukan terutama jalan Kabupaten yang berlubang.

Hal ini perlu penangan cepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

Apalagi Bupati Sleman saat ini menginginkan 'dalane alus dalane padang (jalannya halus, jalannya terang).' 

"Penambalan jalan rutin. Kami anggarkan (tahun ini) Rp10 miliar," kata Mirza dikutip Selasa (1/7/2025). 

Anggaran tersebut diperkirakan sanggup untuk memperbaiki jalan berlubang sekira 400- 500 kilometer.

Komposisinya, Rp6 miliar dimanfaatkan untuk belanja material sedangkan Rp4 miliar digunakan untuk membayar operasional tenaga.

Mirza bilang, tahun depan anggaran perbaikan jalan ini diperkirakan naik hingga dua kali lipat. 

Dengan begitu, harapannya kerika ada jalan berlubang di kabupaten Sleman maka bisa segera ditambal.

Sebab selama ini terkadang masih ada kesulitan material. 

Selain penambalan, Pemerintah Kabupaten Sleman yang tahun ini mengalokasikan anggaran perbaikan jalan Rp 47 miliar juga berencana melakukan peningkatan jalan di tiga ruas jalan Kabupaten. 

Adapun lokasinya di ruas Ngawen ke selatan di Gamping. Berikutnya di Minggir dan Moyudan.

Masing-masing ruas panjangnya rata-rata satu kilometer.