Piala Dunia Antarklub

INTER MILAN: Chivu Tanggapi Kegagalan di Piala Dunia Antarklub dengan Optimisme

Cristian Chivu mengakui ia sependapat dengan Lautaro Martinez dalam pesannya kepada Hakan Calhanoglu, tetapi akan lebih diplomatis.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
inter.it
Cristian Chivu telah resmi diumumkan sebagai pelatih baru Inter Milan. 

“Saya mengenal kekuatan, kelemahan, kepribadian, dan sikap sekelompok pemuda yang setelah musim yang sulit harus berjuang keras.

"Saya selalu melihat gelas setengah penuh (optimistis), kalau tidak, saya akan pusing. Jadi, mari kita manfaatkan tiga minggu ini untuk merencanakan musim depan."

Ini adalah akhir dari musim yang sangat mengecewakan, di mana Inzaghi gagal meraih Scudetto, Supercoppa Italiana, Coppa Italia, dan kalah di Final Liga Champions 5-0 dari Paris Saint-Germain.

Sebelumnya, kapten Lautaro Martinez mengecam dalam wawancara pascapertandingannya dengan kemungkinan pesan untuk Hakan Calhanoglu, yang dilaporkan meminta klub melepasnya ke Galatasaray, dengan mengklaim siapa pun yang tidak ingin berada di sini harus pergi.

“Kita adalah pemenang, jadi kita harus berjuang keras untuk harga diri dan karakter kita,” jawab Chivu ketika ditanya tentang komentar tersebut.

"Saya juga mengatakan dalam konferensi pers bahwa kita semua harus bekerja ke arah yang sama, hanya saja saya bersikap sedikit lebih diplomatis dan Lautaro cenderung blak-blakan. 

“Namun pesan ini berlaku untuk semua orang, dalam tim dan klub yang ingin menebus musim yang sulit, kita perlu merencanakan musim depan dengan ambisi."

Lautaro kecam Calhanoglu

Sebelumnya, Lautaro Martinez mengirim pesan yang jelas kepada rekan setimnya di Inter Milan, Hakan Calhanoglu.

Penyataan besar itu muncul setelah Inter Milan tersingkir dari Piala Dunia Antarklub saat kalah dari Fluminense 0-2. 

Sang kapten merasa frustrasi setelah tersingkir secara mengejutkan di Charlotte, North Carolina, pada babak 16 besar turnamen.

Mereka dikalahkan 2-0 oleh klub Brasil, di mana kesalahan pertahanan terbukti menentukan lewat gol German Cano dan Hercules.

Sebelumnya, bahkan tendangan kapten Lautaro Martinez dan Federico Dimarco sempat membentur tiang gawang.

"Kami jelas tidak bermain maksimal di babak pertama, kami kebobolan satu gol dan kehilangan bola terlalu sering," kata pemain Argentina itu kepada Sport Mediaset.

“Fluminense bertahan dengan baik dan dalam, mencoba melakukan serangan balik. Kami bermain lebih baik di babak kedua, kami memberikan segalanya. 

“Cuacanya sangat panas, kami lelah secara mental, kami kehilangan banyak pemain.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved