Kenapa Hutan Amazon Diberi Rating 1 di Google? Ini 8 FAKTA Menariknya

TRIBUNJOGJA.COM - Hutan Amazon, paru-paru dunia yang terletak di Amerika Selatan, tiba-tiba jadi sorotan warganet Indonesia. 

Bukan karena kekayaan alamnya yang luar biasa, tapi karena banjir rating bintang satu di Google Maps!

Fenomena ini terjadi setelah sejumlah warganet Indonesia memberikan rating rendah sebagai bentuk aksi balasan terhadap penilaian buruk yang sebelumnya diberikan oleh warganet Brazil terhadap Gunung Rinjani. 

Diketahui, warga Brazil kecewa dan meluapkan emosinya lewat rating Google setelah seorang pendaki asal negaranya, Juliana Marins, tewas di Rinjani, Sabtu (21/6/2025) lalu.

Komentar-komentar lucu hingga sindiran pun membanjiri ulasan Hutan Amazon. Salah satunya dari akun @Jar*** yang menulis, "Mau dijatuhkan bagaimana pun oleh siapapun, Gunung Rinjani akan tetap tegak menunjukkan keanggunan dan keindahannya". 

Bahkan ada yang mengeluh tak menemukan rumah makan atau toilet, malah "bertemu anaconda".

Di balik kisah rating ini, ada 8 fakta menarik tentang Hutan Amazon yang penting untuk diketahui. Simak selengkapnya:

1. Hutan Amazon Luasnya Mencapai 40 Persen Wilayah Brazil

Dilansir dari Britannica, hutan Amazon membentang di atas area seluas 6 juta kilometer persegi dan mencakup 40 persen dari total luas negara Brazil. 

Wilayah ini adalah bagian dari cekungan Sungai Amazon dan anak-anak sungainya yang sangat luas.

Baca juga: Giliran Netizen Indonesia Kasih Rating Bintang 1 ke Hutan Amazon Brazil

2. Kaya Hayati, Jadi Gudang Kehidupan Dunia

Amazon dikenal sebagai salah satu ekosistem paling kaya dan kompleks di dunia. 

Curah hujan tinggi, kelembapan, dan suhu hangat menjadikannya rumah bagi jutaan spesies serangga, burung, tumbuhan, dan hewan lainnya. 

Bahkan banyak spesies di sini yang belum sempat didokumentasikan oleh ilmuwan.

3. Surga Pepohonan Raksasa dan Hewan Eksotis

Pohon-pohon tinggi seperti mahoni dan cedar Amazon menjulang di antara lebatnya vegetasi. 

Satwa liar seperti jaguar, tapir, rusa merah, hingga ular raksasa seperti boa dan anakonda membuat Amazon dikenal hingga ke penjuru dunia.

4. Terancam Ledakan Populasi

Abad ke-20 jadi masa kritis bagi hutan Amazon. 

Pertumbuhan penduduk Brazil membuat banyak orang membuka hutan untuk tempat tinggal, pertanian, bahkan penebangan kayu dan penambangan. 

Ini menyebabkan penyusutan luas hutan secara signifikan dan merusak ekosistem yang ada.

5. Pelestarian Butuh Kerja Sama Global

Untuk mengatasi krisis, sejak tahun 1990-an pemerintah Brazil mulai menggandeng organisasi internasional dalam upaya perlindungan Amazon. 

Fokusnya adalah mencegah perambahan liar, eksploitasi, dan penggundulan hutan yang semakin marak.

6. Penyusutan Masih Terjadi, Tapi Mulai Melambat

Meskipun deforestasi tetap jadi masalah, laju penyusutan hutan menunjukkan penurunan. 

Jika pada era 1980-an hingga 1990-an penyusutan terjadi sekitar 0,4 persen per tahun, kini (2008–2016) angkanya menurun menjadi 0,1–0,2 persen per tahun.

7. Melintasi 9 Negara di Amerika Selatan

Hutan Amazon tidak hanya milik Brazil. Total ada sembilan negara yang memiliki wilayah hutan Amazon, yaitu Brazil, Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis. 

Perlindungan hutan pun jadi tanggung jawab bersama.

8. Rumah bagi Komunitas Adat yang Terisolir

Hutan Amazon juga menjadi rumah bagi sekitar 9 persen populasi masyarakat adat. 

Terdapat lebih dari 60 kelompok adat yang masih mempertahankan gaya hidup tradisional mereka, banyak di antaranya bahkan belum terjamah dunia luar.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )