Sikapi Tantangan Ekonomi, IKATI UII Dorong Mahasiswa Intip Peluang Wirausaha
Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri (IKATI) Universitas Islam Indonesia (UII) mendorong perubahan pola pikir di kalangan mahasiswa.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri (IKATI) Universitas Islam Indonesia (UII) mendorong perubahan pola pikir di kalangan mahasiswa.
Bukan tanpa alasan, di tengah tantangan ekonomi sekarang, dengan banyaknya industri yang melesu, sarjana pun dituntut mempersiapkan diri menjadi seorang wirausaha.
Ketua Umum IKATI, Ilham Muhammad Hasan, mengatakan, fenomena tersebut menjadi salah satu bahasan utama dalam agenda Rakernas dan Reuni Akbar Teknik Industri UII 2025, Sabtu (28/6/25).
Kegiatan yang diikuti hampir 500 peserta dari seluruh angkatan dari berbagai penjuru Indonesia tersebut, menjadi momentum untuk menyatukan visi.
"IKATI punya peranan untuk mendorong, agar mahasiswa tidak sekadar belajar dalam konteks akademis, tetapi juga sebagai mahasiswa yang mempunyai pola pikir wirausaha," ujarnya.
Supaya tercipta kemandirian, ia berharap, lulusan Teknik Industri UII tidak hanya berpaku dengan pola pikir bekerja di sektor praktis, usai lulus dari bangku perkuliahan.
Sehingga, tantangan utamanya adalah, mengubah mindset dan membangun peminatan, agar mahasiswa tidak hanya fokus secara akademis dan mulai memikirkan bisnis ke depan.
"Pergeseran pola pikir dalam kondisi saat ini menjadi sangat penting. Mindset wirausaha harus kita kuatkan, di samping bekal akadamis," tegasnya.
Upaya tersebut, ditekankannya dalam rangkaian reuni akbar, melalui agenda talk show bersama mahasiswa, Kamis (26/6/25), yang membahas pengetahuan bisnis dan kiat sukses di dunia kerja maupun wirausaha.
Menurutnya, berdasar hasil pemetaan terkini, lebih kurang 17 persen alumni, dari total sekitar 7 ribu sejak angkatan pertama tahun 1982, tercatat mulai bergerak sebagai wirausaha.
"Tidak boleh hanya mengikuti pola pikir common, tetapi menciptakan kemandirian. Harapan kami, 25 persen alumni setidaknya bisa berwirausaha," ungkapnya.
"Peran alumni adalah bagaimana memberikan arus informasi investasi dan permodalan. Lalu, membangun koneksi, tidak hanya antar alumni, tapi juga B to B dan B to G," urai Ilham.
Sementara, Penasihat IKATI UII, Hurisal Jamhur, menambahkan, banyak alumni Teknik Industri UII telah menorehkan prestasi gemilang, mulai dari menduduki posisi direktur BUMN hingga menjadi pengusaha kelas nasional.
Bahkan, setelah angkatan 90-an, banyak bermunculan pengusaha-pengusaha di daerah, yang dewasa ini sudah memiliki industri atau pabrik sendiri.
"Khususnya di sektor manufaktur. Di Jawa saja, terdapat lebih dari 20 perusahaan milik alumni yang siap menjadi tempat magang bagi mahasiswa. Alumni siap membimbing," cetusnya.
Lebih lanjut, Hurisal berujar, dalam Rakernas IKATI, dinamika kurikulum perguruan tinggi yang kurang memberikan porsi untuk keterampilan wirasusaha pun jadi sorotan.
Maka, pada kesempatan tersebut, seorang alumni dari angkatan 1993 yang telah sukses menekuni bisnis eksportir berbagai produk, mengusulkan penambahan mata kuliah perdagangan internasional.
"Kita harus mengubah mindset mahasiswa, dari yang tamat terus ingin kerja, ke tamat dan ingin wirausaha. Kampus siap menambah mata kuliah, tapi minta dibantu merumuskan, sekaligus tenaga pengajarnya," ucapnya.
Bank Indonesia Optimistis Ekonomi DIY Tahun 2025 Tumbuh 4,8 hingga 5,6 Persen |
![]() |
---|
UII Gelar Job Fair, Ada 14 Perusahaan Buka Loker |
![]() |
---|
KUA-PPAS 2026, Ini Target Prioritas Pemkab Bantul |
![]() |
---|
FTSP UII Kuatkan Jejaring Global, Ikutkan Mahasiswa dalam Program Pertukaran |
![]() |
---|
Ini Dia Sumber Pertumbuhan Ekonomi DIY versi BPS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.