Atlet DIY Diharapkan Sumbang Emas pada Paralympic Los Angeles 2028, NPCI Lakukan Talent Scouting

Selain Qonitah asal DIY, ada atlet-atlet lainnya yang diharapkan bisa mendulang emas di pesta olahraga itu.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja / Almurfi Syofyan
Sekretaris Jenderal NPCI Pusat, Ukun Rukaendi, saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (26/6/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) berharap peningkatan prestasi pada dari Kontingen Indonesia pada Paralympic Los Angeles 2028.

Atlet para badminton andalan Indonesia asal DI Yogyakarta, yakni Qonitah Ikhtiar Syakuroh, pun diharapkan bisa mendulang emas di pesta olahraga disabilitas tertinggi di dunia itu.

Pada Paralympic Paris 2024, Qonitah berhasil menyumbang medali perak. Itu merupakan pertama kalinya Qonitah berlaga di Paralympic.

Selain Qonitah, ada atlet-atlet lainnya yang diharapkan bisa mendulang emas di pesta olahraga itu.

Secara umum NPCI pusat membidik tiga emas dalam event tersebut.

"Kita berharap itu medali emas itu tiga, yang namanya paralympic kompetisi paling tinggi (untuk pesta olahraga disabilitas)," ujar Sekretaris Jenderal NPCI pusat, Ukun Rukaendi, di Yogyakarta, Kamis (26/6/2025).

Prestasi Kontingen Indonesia pada Paralympic Paris 2024 memang luar biasa dan berhasil mencatatkan prestasi terbaik di sepanjang keikutsertaannya.

Sebab torehan 14 medali dengan rincian 1 emas, 8 perak dan 5 perunggu jadi perolehan terbaik sejauh ini.

Sehingga, NPCI optimistis di paralympic selanjutnya, bisa bersaing lebih baik lagi dalam perolehan medali.

"Mudah-mudahan bisa lebih baik dan kita optimis sih. Apalagi Qonitah (atlet para badminton asal DIY) dengan pengalaman dan bertambah umur mentalnya semakin baik," ujarnya.

Selain itu, saat ini Qonitah juga menempati peringkat satu dunia di kelas tunggal putri SL3 pada cabang olahraga para badminton.

"Qonitah ini peringkat satu dunia. Kita target cabor para badminton tetap berprestasi," jelasnya.

Lanjut Ukun, selain mengandalkan atlet-atlet yang sudah ada, NPCI juga tengah menjaring atlet-atlet disabilitas di seluruh penjuru Indonesia dalam program talent scouting untuk dibina hingga tahun 2028.

"Secara gamblang talent scouting ini program yang diluncurkan oleh NPCI pusat. Ini menjalankannya tidak setengah-setengah. Secara teknis kita tidak menitik beratkan pada atlet yag sudah jadi, tapi diharapkan setiap daerah mengirim difabel dari berbagi klasifikasi dan di bawah 23 tahun," ulasnya.

Dia bilang, program talent scouting ini sudah jalan di delapan provinsi di Indonesia termasuk Jakarta, Sumatera Selatan hingga Kepulauan Riau.

"Hasilnya setelah digali sampai ke daerah-daerah, banyak potensi untuk jadi atlet. Setiap daerah itu rata-rata ada 200 orang yang berpotensi. Ini semuanya atlet muda yang belum pernah ikut," katanya.

Hasil penjaringan itu, katanya akan dilakukan klasifikasi dan yang memenuhi standar akan dibawa ke training camp.

Namun, setiba di training camp tidak akan langsung lolos karena dipantau serta lihat perkembangan selama ikuti training camp.

"Jadi bila lolos training camp nanti, baru lanjut pelatnas jangka panjang untuk persiapan paralympic Los Angeles 2028," tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved