Yogyakarta Andalkan Wisata Pelajar Meski Ada Pembatasan dari Provinsi Tetangga

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Di saat sejumlah daerah mulai membatasi kegiatan wisata pelajar karena alasan keselamatan, Daerah Istimewa Yogyakarta justru tetap menjadikan rombongan pelajar sebagai salah satu pasar andalan selama musim liburan sekolah. 

Dinas Pariwisata DIY optimistis sektor ini tetap potensial, terutama dari provinsi yang secara geografis masih mudah menjangkau Yogyakarta.

“Salah satu pasar terbesar kami itu outing atau study tour dari sekolah-sekolah di provinsi tetangga,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi.

Sejumlah daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah, diketahui mulai membatasi kegiatan study tour, terutama karena pertimbangan keselamatan pelajar. 

Namun, Imam tetap optimistis dengan potensi dari provinsi lain seperti Jawa Timur dan Lampung, yang dinilai masih memungkinkan mengirimkan rombongan pelajar ke Yogyakarta.

“Wilayah-wilayah tersebut masih terjangkau dengan moda transportasi darat, termasuk jika melalui kapal feri. Itu yang masih menjadi pasar promosi kami,” kata Imam.

Menurutnya, kebijakan pembatasan di sejumlah daerah cenderung bersifat sementara sebagai bagian dari evaluasi menyusul insiden yang terjadi belakangan. 

Ia meyakini aktivitas wisata pelajar akan kembali normal setelah proses evaluasi tersebut selesai.

“Saya yakin itu sekadar mendahului agar kegiatan outing tidak merugikan murid maupun sekolah. Kalau semua sudah beres, pasti akan dibuka lagi,” ujar Imam.

Kontribusi Wisatawan Pelajar

Meski tidak menetapkan target khusus untuk masa liburan sekolah tahun ini, Dinas Pariwisata DIY tetap berharap periode ini bisa mendorong pencapaian target kunjungan wisatawan 2025. 

Hingga April 2025, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke DIY baru mencapai 52.000 orang dari target 300.000 hingga 400.000 kunjungan. 

Sementara itu, wisatawan domestik sudah menembus angka 2 juta dari target 10 juta pengunjung.

Untuk menggenjot angka tersebut, Pemda DIY menyiapkan 206 kegiatan pariwisata sepanjang tahun.

Rangkaian agenda tersebut meliputi sport tourism, festival budaya, hingga berbagai event tematik yang tersebar di lima kabupaten/kota.