Mendag Budi Santoso Cek BDKT Gas Elpiji di Pertamina Fuel Terminal Rewulu Bantul
Budi menyebut bahwa masyarakat tidak perlu merasa ragu saat menggunakan tabung gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso, melakukan pengecekan terhadap barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) gas elpiji tiga kilogram di Pertamina Fuel Terminal Rewulu, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Jumat (20/6/2025) pagi.
Disampaikannya, pengecekan itu dilakukan sebagai tidak lanjut dari kesepakatan antara Kementerian Perdagangan antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina Patra Niaga terkait standar operasional prosedur (SOP) pengisian elpiji tiga kilogram.
"SOP pengisian stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE), pengisian tabung elpiji untuk tiga kilogram maupun yang lain itu harus sesuai dengan aturan BDKT. Tadi kami sudah cek, semua dilakukan sesuai prosedur," ucap Budi, saat meninjau Pertamina Fuel Terminal Rewulu.
Dengan begitu, seluruh isi, ukuran, dan sagel tabung elpiji yang sudah beredar di masyarakat dipastikah sudah sesuai dengan ketentuan SOP.
Sehingga dijamin aman dan layak edar oleh SPBE PT Pertamina Patra Niaga.
"Ini (tabung gas elpiji tiga kilogram) aman. Semua masih disegel. Sudah dicek, ada kebocoran atau tidak, semuanya sudah dicek di sini. Jadi, kalau sudah selesai prosesnya, insyaallah tidak ada masalah," katanya.
Budi menyebut bahwa masyarakat tidak perlu merasa ragu saat menggunakan tabung gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terlebih dalam penggunaan tabung gas elpiji tiga kilogram yang dikhususkan untuk masyarakat miskin, juga disebut layak edar.
Di samping itu, Budi menyampaikan bahwa PT Pertamina Patra Niaga memiliki 733 SPBE yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lalu, 627 SPBE di antaranya public service obligation (PSO) dan sisanya non PSO.
"Jadi, yang SPBE Rewulu (Bantul) bisa mencakup atau meng-cover untuk area DIY dan kota sekitarnya. Tentu, dengan banyaknya SPBE ini diharapkan tidak terjadi kelangkaan elpiji, khususnya elpiji tiga kilogram," papar Budi.
Sementara itu, Plt Kepala Pertamina Fuel Terminal Rewulu, Mars Ega Legowo Putra, mengaku bahwa pihaknya sudah berkomitem untuk memeberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
"Kami sudah langsung melakukan tindak lanjut atas kesepakatan tersebut, proses ini berjalan kurang lebih satu tahun. Alhamdulillah, atas masukan dan arah dari Kemendag dan Kementerian ESDM, saat ini perbaikan terus kami lakukan," jelasnya.
Namun, ia memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan tersebut tidak hanya berhenti pada stasiun pengisian elpiji, tetapi juga adanya perbaikan layanan pangkalan gas di masyarakat.
Di mana, para pangkalan gas tersebut disediakan timbangan gas, sehingga masyarakat dapat memastikan bahwa elpiji yang dibeli sudah sesuai ketentuan.
"Selain itu, di dalam tabung elpiji, kami sudah tempelkan contact center. Itu sebagai bentuk layanan purna jual ataupun perlindungan konsumen, sehingga masyarakat dapat menghubunugi contact center kami di 135 apabila ada keluhan atau indikasi hal-hal yang tidak sesuai ketentuan," tandasnya.(*)
Pengamat Ekonomi Energi UGM Sebut Kebijakan Satu Harga LPG 3 Kg Bisa Jadi Blunder |
![]() |
---|
Hasil Peninjauan SOP Pengisian LPG di SPBE Rewulu, Ini Kata Menteri Perdagangan |
![]() |
---|
Gerakan Kamis Pakai Lokal Disebarluaskan Sampai Tingkat Kampus, Ini Kata Mendag Budi Santoso |
![]() |
---|
Polda DIY Bongkar Penyalahgunaan LPG Subsidi di Kulon Progo, Modus Pindahkan Isi Gas Subsidi |
![]() |
---|
Antisipasi Lonjakan Permintaan, Bantul Ajukan Tambahan Pasokan Gas Subsidi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.