Kata Perajin soal Batik Baru Kulon Progo Jadi Bahan Seragam Sekolah: Peluncurannya Terbilang Mepet
Menurut Hanang, waktu untuk memproduksi pakaian batik Binangun Kertoraharjo akan begitu sempit.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Beragam komentar datang dari perajin batik Kulon Progo terkait 2 motif batik baru, yaitu Songsongagung Ngambararum dan Binangun Kertoraharjo.
Mereka mendapat sosialisasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terkait batik itu.
Hanang Wintarto selaku perajin batik asal Kapanewon Lendah mengatakan momen tahun ajaran baru menjadi perhatian dalam memproduksi motif batik tersebut.
"Apalagi peluncuran batiknya terbilang mepet dengan waktu tahun ajaran baru sekolah," kata Hanang ditemui di Aula Adikarta, Kantor Sekretariat Daerah Kulon Progo, Jumat (20/06/2025).
Motif Binangun Kertoraharjo akan dijadikan bahan pakaian seragam pegawai ASN hingga pamong lurah, perusahaan daerah, hingga pelajar TK-SMA.
Sedangkan Songsongagung Ngambararum akan menjadi bahan pakaian resmi dan suvenir identitas Kulon Progo.
Keduanya baru diluncurkan pada 13 Juni lalu, sedangkan tahun ajaran baru sekolah akan dimulai pertengahan Juli 2025.
Menurut Hanang, waktu untuk memproduksi pakaian batik Binangun Kertoraharjo akan begitu sempit.
"Apalagi proses produksinya kan manual, belum lagi kondisi cuaca juga berpengaruh," jelas pengelola CV Banyu Sabrang Batik ini.
Terlepas dari kendala waktu, Hanang mengaku ikut senang dengan kemunculan batik baru Kulon Progo. Ia pun siap ikut mempromosikan batik tersebut agar bisa dikenal secara luas.
Pengelola Batik Farras di Kapanewon Lendah, Daery Farras Saputro juga menaruh perhatian pada momen tahun ajaran baru.
Namun ia meyakini mampu memproduksi pakaian batik Binangun Kertoraharjo secara massal untuk kebutuhan masyarakat.
"Apalagi untuk Binangun Kertoraharjo kemungkinan mudah menggunakan model cap," kata Daery.
Bupati Kulon Progo Agung Setyawan pun meyakini pakaian batik Binangun Kertoraharjo bisa digunakan untuk tahun ajaran baru sekolah. Sebab penerapannya akan secara bertahap, dimulai dari pelajar tingkatan rendah.
Sedangkan untuk pelajar tingkatan atas seperti kelas 4 sampai 5 SD, masih bisa memakai seragam batik yang lama. Kecuali nantinya harus diganti yang baru karena ukuran pakaian yang lama sudah tidak mencukupi.
"Jadi seragam dengan motif batik baru cukup untuk peserta didik baru dulu," jelas Agung.
Namun ia akan mewajibkan pegawai ASN hingga pamong kalurahan untuk memiliki dan memakai pakaian batik Binangun Kertoraharjo di hari tertentu saat bekerja. Aturannya akan diperkuat lewat Surat Edaran (SE).(alx)
Klarifikasi Pihak Vidio dan IEG Kasus Siaran Liga Inggris di Klaten Berujung Lapor ke Polisi |
![]() |
---|
Status Mahasiswa Magister UGM Kampus Jakarta Jadi Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank |
![]() |
---|
Kota Terbuat dari Rindu, Faktanya Yogyakarta Justru Jadi Kota dan Provinsi Kesepian di Indonesia |
![]() |
---|
Kepala Sekolah di Kulon Progo Tak Keberatan Harus Cicipi MBG Demi Antisipasi Keracunan |
![]() |
---|
Viral Tunjangan Rumah 50 Juta, Nafa Urbach Kini Janjikan Gaji-Tunjangan untuk Guru di Dapilnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.