Warga Tergantung di Atas Pohon Kelapa

Warga yang Tergantung di Pohon Kelapa di Minggir Sleman Meninggal Dunia,  Diduga Serangan Jantung

Korban mengalami henti jantung dan meninggal dunia ketika sedang memanjat pohon kelapa.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
EVAKUASI - Tim SAR gabungan mengevakuasi tubuh korban yang meninggal dunia menempel di atas pohon di Nanggulan Sendangagung, Minggir Kamis (19/6/2025) 

TRIBUJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang warga yang ditemukan menempel (sebelumnya ditulis menggantung) di atas pohon kelapa di dusun Nanggulan, Kelurahan Sendangagung, Minggir, Kabupaten Sleman pada Kamis (19/6/2024) pagi telah berhasil dievakuasi.

Korban dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. 

"Sudah dievakuasi dan dibawa pulang untuk dimakamkan," kata Kapolsek Minggir, AKP Sutriyono, Kamis. 

Dugaan sementara berdasarkan pemeriksaan dokter Puskesmas, kata Sutriyono, korban yang diketahui bernama Heri Santoso (HS), 56 tahun, warga Minggir itu, meninggal akibat serangan jantung.

Korban mengalami henti jantung dan meninggal dunia ketika sedang memanjat pohon kelapa.

 Jenazah korban menempel di pohon kelapa karena saat memanjat menggunakan tali pengikat sebagai pengaman. 

"(Korban) pakai pengikat tubuh yang biasa dipakai untuk pengaman pemanjat," ujar dia. 

Adapun kronologi awal temuan jasad korban di pohon kelapa itu bermula ketika saksi 1 melihat ada sepeda motor Supra X nopol AB 3612 HQ terpakir di kebun sekitar tempat kejadian.

Baca juga: BREAKING NEWS : Basarnas Evakuasi Warga yang Tergantung di Atas Pohon Kelapa di Minggir Sleman

Kendaraan tersebut dicurigai karena terparkir sejak Rabu (18/6/2025) sore.

Karena merasa janggal saksi memeriksa sekitar tempat kejadian dan melihat sesuatu berwarna merah menggantung di pohon kelapa. 

Saksi lalu memanggil seseorang untuk memastikan, apa yang tergantung di pohon kelapa.

Ternyata sesuatu yang tergantung tersebut adalah seseorang yang kondisinya menempel di Pohon Kelapa. 

Sementara itu, Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan setelah menerima laporan kondisi membahayakan, pihaknya memberangkatkan 1 tim Rescue untuk mengevakuasi korban dari atas pohon.

Setibanya di lokasi, Tim Rescue Kantor Basarnas Yogyakarta langsung berkordinasi dengan Tim SAR Gabungan yang sudah berada di lokasi. 

Selanjutnya membagi personel dua search rescue unit (SRU) untuk misi evakuasi tubuh korban. 

"SRU 1 membuat top anchor (titik jangkar) di atas pohon. Kemudian SRU 2 membuat safety anchor di bawah pohon. Setelah proses evakuasi kurang lebih 1 jam, pukul 08.38 WIB tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban dalam keadaan meninggal dunia," ujar dia.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved