AM Putut Prabantoro: Gen Z Harus Siapkan Diri Menjadi Pemimpin Masa Depan

Generasi Z,  bakal menduduki tampuk pimpinan nasional  atau bangsa saat Indonesia berusia 100 tahun atau mencapai tahun keemasannya pada tahun 2045. 

Editor: ribut raharjo
Istimewa
One Day Workshop dengan tema "Pancasila dalam Aksi" yang digelar Yayasan Yaski, Heartline Radio, dan DPD IKAL Lemhannas Provinsi Banten,  di Gedung Heartline Center, Villa Permata, Jl. Permatasari Lippo Karawaci Tangerang, Sabtu (14/6/2025).   

Konflik antar agama, antar suku, antar ras, antara orang miskin dan kaya, antar siswa, antar mahasiswa, antar orang tua dan sebagainya. 

Kehancuran Indonesia bisa terjadi juga karena narkoba, judol dan pinjol yang banyak memakan korban para generasi Z.  Dan ancaman ini harus benar-benar dihadapi dan diberantas.

Terkait era media sosial (Medsos), Putut Prabantoro mengingatkan generasi muda untuk mewaspadai dengan istilah FOMO – Fear Of Missing Out atau kekhawatiran tidak up to date, tidak kekinian, tidak gaul atau dianggap sebagai orang terbelakang. 

Menjadi orang yang terpinggirkan, atau dianggap tidak ada ini akan menjadi beban mental generasi Z dan Milineal.

“Kalau tidak nonton film Jumbo tidak up to date, ketinggalan jaman. Tapi gak punya uang, terus pinjam ke Pinjol,” tukasnya. 

Putut Prabantoro juga mengingatkan bahwa jejak digital tidak bisa dihapus. Jika terperosok pada pelanggaran hukum, norma, susila dan sebagainya, jejak itu tidak terhapus dan akan ikut seumur hidup. 

“Lalu kalau sudah terperosok, tercemar akan jadi apakah kita nanti? Jika jejak digital kita warnya hitam, apakah kita bisa memutihkan menjadi pemimpin masa depan?,“ ucapnya.

Oleh karena itu, Putut Prabantoro mewanti-wanti agar kaum muda menggunakan akal budi yang sehat, emosi yang stabil dalam bermedia sosial. Mereka harus bijak menyikapi dan menghadapi perubahan jaman. 

“Negara dan bangsa Indonesia memerlukan Anda semua. Harus menjadi apa? Atau menjadi siapa?,“ katanya. 

Diperlukan Aktualisasi

Mayjen TNI Purn. Achmad Yuliarto – Ketua DPD Ikal Lemhannas Banten, membuka acara dengan sesi yang mengulas tentang Pancasila itu sendiri. 

Dalam sesi ini, ia mengajak peserta untuk memahami Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang relevan untuk diterapkan di zaman modern ini. 

“Generasi muda memiliki peran besar dalam menjaga dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Dalam sesi Undang-Undang Dasar 1945, Achmad Jubaedi membahas keterkaitan erat antara Pancasila dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). 

Ia menjelaskan bagaimana UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai luhur Pancasila, serta pentingnya generasi muda untuk mengerti dan memahami dasar negara yang menjadi landasan dalam setiap kebijakan dan keputusan negara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved