Bantul Buka Program Transmigrasi untuk 10 Keluarga
Tahun ini, DIY mendapatkan kuota sejumlah 35 KK dan Bantul baru bisa membuka 10 KK untuk program transmigrasi.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul resmi membuka program transmigrasi pada tahun 2025. Sejauh ini, sudah ada puluhan KK dari Bumi Projotamansari yang bersaing mendaftar agar mendapatkan program tersebut.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati, mengatakan pada tahun ini, DIY mendapatkan kuota sejumlah 35 KK dan Bantul baru bisa membuka 10 KK untuk program transmigrasi.
"Jadi, 10 KK itu bukan kuota. Itu adalah target anggaran yang mampu kami sediakan. Dan rencananya, tahun ini transmigrasi ada di Paser, Kalimantan Timur dan Sukamara, Kalimantan Tengah. Tapi, kami belum tahu nanti pembagiannya bagaimana, karena kami belum mendapat keterangan lanjut dari pusat," kata Rumi, Kamis (12/6/2025).
Lanjutnya, sejauh ini sudah ada puluhan KK yang mendaftar untuk mendapatkan program tersebut. Sebelum tahun 2025, sudah ada 40 KK yang mendaftar untuk mendapatkan program transmigrasi, sedangkan pendaftar transmigrasi selama Januari sampai Juni 2025, masih dalam proses perhitungan.
Rumi mengatakan tahun ini program transmigrasi akan disesuaikan dengan pola karya nusantara. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar transmigrasi, salah satunya berusia maksimal 49 tahun.
"Kan saat ini ada komposisi 25 persen transmigrasi diisi oleh usia di bawah 35 tahun dan 75 persen transmigrasi diisi oleh usia di atas 35 tahun. Komposisi itu hanya terjadi pada tahun 2025 ini, kalau 2026 dimungkinkan berubah karena dimungkinkan ada pola yang berbeda," jelasnya.
Itu dilakukan mengingat Kementerian Transmigrasi RI sat ini memiliki lima program unggulan yang disebut Program 5T terdiri atas pola trans tuntas, transmigrasi lokal, transmigrasi patriot, trans karya nusantara, serta trans gotong royong.
"Sesuai dengan pola saat ini yakni trans karya nusantara, maka nanti ada syarat yang harus dipenuhi oleh pendaftar transmigrasi itu mulai dari memiliki KTP Bantul atau berdomisili di Kabupaten Bantul minimal selama dua tahun, sudah menikah kepala keluarga antara 19-49 tahun," katanya.
Tidak hanya itu saja, untuk pendaftar yang belum menikah usia maksimal 35 tahun diwajib memiliki keahlian khusus bersertifikat apapun, sehat jasmani dan rohani, belum pernah bertransmigrasi. Kemudian yang tak kalah penting adalah bagi pendaftar atau peserta berada di bawah usia 35 tahun akan diwajibkan mengikuti pelatihan komponen cadangan.
"Pelatihan komponen cadangan itu akan diadakan di Magelang selama dua bulan. Nanti peserta akan mendapatkan uang saku dari kementerian. Lah itu, perintah dari kementerian, yang menyeleksi dari TNI Angkatan Darat. Jadi, kami hanya menyiapkan untuk kebutuhan peserta dari Bantul," jelas Rumi.
Nantinya, yang lolos seleksi transmigrasi maka akan diberangkatkan ke lokasi transmigasi dengan pesawat. Kemudian, akan mendapatkan rumah siap huni dan sanitasi air bersih, lahan pekarangan dan lahan usaha, bantuan modal usaha dari Pemerintah Kabupaten Bantul senilai Rp15 juta per KK, dan jatah hidup 12 bulan untuk lahan kering dan 18 bulan untuk lahan gambut.
"Berdasarkan rapat terakhir, nanti lahan usaha yang didapatkan bukan lagi Sertifikat Hak Milik (SHM). SHM itu hanya untuk rumah dan lahan perkarangan. Kalau lahan usaha satu dan dua itu pakai SHM komunal yang berarti mendapatkan sertifikat yang dimiliki secara bersama-sama per komunal sejumlah 20 orang," urai Rumi.
Ia berharap program transmigrasi ini dapat berjalan sesuai tujuan yakni menciptakan lapangan kerja berkelanjutan dan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang kompetitif dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
Tidak hanya membangun infrastruktur, program ini juga diharapkan mendorong tumbuhnya industri unggulan lokal seperti pertanian, perikanan, pengolahan, dan pariwisata, melalui kemitraan dengan dunia usaha, pelatihan sumber daya manusia, dan pembangunan sentra ekonomi.
"Jadi kami berharap, hasil program ini nanti mampu mendukung ketahanan pangan, mendukung kemandirian para transmigrasi yang pada akhirnya bisa meningkatkan taraf kehidupan peserta transmigrasi. Tapi yang tak kalah penting adalah untuk memajukan daerah transmigrasi. Makanya, sekarang dengan sistem karya nusantara ini juga diharapkan lahir atau terciptanya kota-kota baru," tandas dia.(nei)
Dini Hari hingga Pagi, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh Maksimum 1.700 Meter |
![]() |
---|
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 24 Juli 2025, Adakah Tempat Anda? |
![]() |
---|
Efek Larangan Study Tour : Jip Merapi Kembalikan Uang Muka Rp700 Juta Hingga Nombok Jika Beroperasi |
![]() |
---|
Cuaca DIY Hari Ini 24 Juli 2025, BMKG: Mayoritas Cerah, Sleman Berpotensi Hujan |
![]() |
---|
8 Arti Mimpi Menahan Kencing Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Justru Peringatan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.