Markas Tanding untuk PSIM
Kantongi Restu HB X, Panpel PSIM Yogyakarta Gercep Temui BKAD Sleman dan UPT Stadion Maguwoharjo
Panpel PSIM langsung berkoordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Maguwoharjo
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PSIM Yogyakarta gerak cepat (gercep) menindaklanjuti arahan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait kandang Laskar Mataram di musim depan.
Panpel PSIM langsung berkoordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Maguwoharjo untuk menggelar pertemuan.
"Dari PSIM hari ini mudah-mudahan bisa ketemu dengan BKAD atau UPT Maguwoharjo untuk bisa silaturahmi dan mengajukan perizinan untuk menggunakan venue di Stadion Maguwoharjo," ujar ketua Panpel PSIM Yogyakarta, Wendy Umar Senoaji, Rabu (11/6/2025).
Lanjut Wendy, sebetulnya pihaknya sudah sebulan mengirimkan surat resmi pada Pemkab Sleman untuk mendapat waktu menggelar pertemuan membahas PSIM berkandang di Stadion Maguwoharjo.
Setelah bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono kemarin, pihak PSIM langsung mendapat surat balasan dan bisa bertemu dengan pengelola stadion.
"Hari ini nanti kita ada undangan. Kita sebetulnya udah bersurat sudah hampir satu bulan. Kemarin dapat jawaban untuk hari ini kita ditunggu, nanti update-nya," ulasnya.
Lanjut pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY itu, sebelum memikirkan Stadion Maguwoharjo, Sleman sebagai opsi kandang, manajemen PSIM sudah berkeliling ke sejumlah stadion lainnya.
"Terus berkaitan dengan apa yang dikatakan Ngarsa Dalem kemarin. Itu arahan untuk menindaklanjuti. Kita sudah jalan di beberapa venue, ada di Manahan, SSA, Mandala Krida, dan Moch Soebroto," katanya.
Untuk kandang PSIM di Liga 2 musim lalu yakni Stadion Mandala Krida, kata Wendy, sudah ditegaskan oleh PT LIB selaku operator kompetisi bahwa belum bisa digunakan sebagai kandang.
"Dari PT Liga menyampaikan Mandala Krida belum bisa karena belum memadai. Untuk SSA dari sisi lampu itu terakhir diverifikasi LIB itu belum memenuhi persyaratan, jadi belum direkomendasikan," jelasnya.
Sedangkan Stadion Moch Soebroto, Magelang juga terkendala terkait penerangan karena lampu yang ada di stadion itu belum lolos verifikasi PT LIB.
"Moch Soebroto sama kondisinya lampu belum memenuhi persyaratan, dari kalibrasi VAR belum bisa terbaca, jadi sistem VAR belum bisa berjalan," urainya.
Untuk itu, lanjut Wendy, dari 5 stadion yang sudah dijajaki oleh manajemen PSIM, tinggal dua stadion yang memungkinkan untuk menjadi kandang sementara Laskar Mataram yakni Stadion Manahan, Solo dan Stadion Maguwoharjo.
Namun, setelah menemui Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, PSIM diminta untuk berkandang tetap di dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kita koordinasi dengan Manahan dan Maguwoharjo. Kita sowan dengan Ngarsa Dalem dan seiring juga apa yang beliau sampaikan bahwa PSIM itu main di DIY aja," tukasnya. (Mur)
PSIM Yogyakarta
Stadion Maguwoharjo
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sleman
Tribunjogja.com
KANDANG PSIM
JOGJATODAYS
Liga 1
PSIM Yogyakarta Minta LIB Susun Jadwal Laga Kandang Tak Bersamaan dengan PSS Sleman |
![]() |
---|
Bos PSIM Yogyakarta Bilang ke Wali Kota Yogya Sulitnya Dapat Tempat Latihan Permanen |
![]() |
---|
Mandala Krida Tak Memungkinkan, Gubernur DIY HB X Minta PSIM Yogyakarta Berkandang di Maguwoharjo |
![]() |
---|
Selangkah Lagi PSIM Akan Miliki Markas Tanding Kandang |
![]() |
---|
Respons Bupati Sleman soal Restu Sultan PSIM Berkandang di Stadion Maguwoharjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.