Iduladha 2025
Panduan Batasan Takbir Keliling dan Salat Iduladha hingga Penyembelihan Kurban di Bantul
Untuk panduan khusus berupa pembatasan pelaksanaan takbir keliling per kapanewon, serta panduan pelaksanaan takbir keliling maksimal sampai pukul 23.0
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah menetapkan panduan batasan terkait pelaksanaan takbir keliling IdulAdha 1446 Hijriah atau 2025 Masehi sampai pelaksanaan salat IdulAdha dan penyembelihan hewan kurban.
Aturan itu diberikan untuk mendukung kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
"Pada intinya, melalui penetapan aturan itu, kami jajaran Pemkab Bantul ingin kegiatan perayaan-perayaan itu bisa dijalankan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul, Hermawan Setiaji, kepada Tribunjogja.com, Rabu (4/6/2025).
Adapun inti panduan pelaksanaan takbir keliling tersebut terbagi dalam khusus dan umum. Untuk panduan khusus berupa pembatasan pelaksanaan takbir keliling per kapanewon, serta panduan pelaksanaan takbir keliling maksimal sampai pukul 23.00 WIB.
Kemudian, untuk inti panduan takbir keliling secara umum yakni masyarakat tidak diperkenankan membawa petasan, senjata tajam, miras, atau barang berbahaya selama mengikuti takbir keliling.
"Lalu, saat takbir di masjid, disarankan untuk menggunakan speaker dalam masjid," ucap Hermawan yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan.
Setelah itu, pada hari pelaksanaan salat Idul Adha 2025, Pemkab Bantul sudah sepenuhnya menyerahkan kepada masing-masing panitia masjid atau tempat pelaksanaan salat Idul Adha agar mengkondisikan masing-masing wilayah.
"Jadi, kami bebaskan untuk pelaksanaan salat Idul Adha mau di ruang terbuka seperti lapangan dan sebagainya atau di ruang tertutup seperti masjid dan musala," tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga sudah memberikan arahan terkait pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha. Di mana, pihak Pemkab Bantul akan menerjunkan tim ke lapangan untuk mendampingi atau mengecek penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban.
"Itu dilakukan untuk memastikan bahwa hewan-hewan di kurbankan bisa nyaman saat disembelih. Artinya, yang nyaman tidak hanya manusia yang akan menyembelih, tetapi hewan kurban yang akan disembelih itu bisa nyaman," jelas Hermawan.
Nantinya, para petugas yang diturunkan dari Pemkab Bantul juga akan memastikan kondisi daging hewan kurban. Katanya, hanya daging hewan kurban sehat yang benar-benar layak didistribusikan dan dikonsumsi. Sejauh ini semua persiapan masih berjalan lancar.
"Nah, kurban nanti, kita ada satu sapi dari presiden yang disembelih di Masjid Al Asyhar Kwasen, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Lalu, ada satu sapi dari Presiden ke Gubernur DIY yang disembelih di Masjid Taqwa Wonokromo I, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, serta satu sapi dari Gubernur DIY yang disembelih di Masjid Al Iman Demi Jati, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul," tandasnya.(nei)
DPKP DIY Temukan Kasus Cacing Hati pada Hewan Kurban, Masyarakat Diimbau Masak Daging hingga Matang |
![]() |
---|
Sembelih 138 Hewan Kurban, Pertamina Bagikan 12.720 Paket Daging untuk Warga Jateng - DIY |
![]() |
---|
Kurban Ramah Lingkungan, Masjid UNISA Gunakan Telobag untuk 2.000 Paket Daging |
![]() |
---|
Drama Sapi Kurban Lepas di Bantul DI Yogyakarta, Si Jantan Luluh Gara-gara Betina |
![]() |
---|
Tim Pengawas DIY Pantau Penyembelihan Hewan Kurban hingga Minggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.